JAKARTA RAYA |
Guna meningkatkan peluang ekspor produk, sebanyak enam Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan, diikutsertakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta ke Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2024.
“Diharapkan dapat mempromosikan, menjual produk, sekaligus ‘business matching’ dengan pelaku usaha di seluruh dunia,” kata Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya itu, harapannya pada kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan peluang ekspor dari sektor produk pelaku usaha.
Keenam UKM binaan Jakarta Entrepreneur
(Jakpreneur) yang diikutsertakan pada kegiatan tersebut, yakni Syafitri Gallery (premium ethnic embroidery), Crispy Salad (100 persen natural veggie snack) dan Minang Kakao (organic cocoa farms, high quality fine chocolates, the first sustainable cocoa agriculture).
Kaloka (Indonesian wastra clothing line), Cahaya Naturals (healthy skin starts with pure ingredients; dermatologically-tested science-based) dan Cehat (tisane herbs spices artisan tea).
Selain memamerkan produk UKM, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bidang pangan, PT Food Station Tjipinang Jaya, juga ikut berpartisipasi pada MIHAS 2024 dengan memamerkan berbagai produk pangan. Mulai dari beras unggulan, gula, bumbu, hingga buah kering.
MIHAS 2024 berlangsung pada 17-20 September 2024 di MITEC Kuala Lumpur dan dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Malaysia Yang Amat Berhormat (YAB) Dato’ Seri Anwar bin Ibrahim.
Ini merupakan acara perdagangan produk halal yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi halal global sejak didirikan pada 2004.
MIHAS tahun ini berfokus pada inovasi dan keberlanjutan, menampilkan format hybrid dengan stan fisik dan virtual sehingga memungkinkan partisipasi yang lebih banyak secara global.
Pada tahun 2023, MIHAS menarik lebih dari 38.000 pengunjung dengan nilai perdagangan melebihi RM3,20 miliar atau sekitar Rp11,4 triliun.
MIHAS menawarkan pasar untuk berbagai sektor selain makanan halal, termasuk farmasi, keuangan, fesyen, lingkungan hidup dan teknologi.(JR)