JAKARTA RAYA | JAKARTA
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan penghargaan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berhasil mencapai capaian tertinggi dalam delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penghargaan ini merupakan hasil dari penilaian komprehensif yang dilakukan setiap empat tahun terhadap seluruh PTS di Indonesia.
Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., selaku Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, menjelaskan bahwa penilaian IKU melibatkan aspek-aspek utama, seperti penempatan lulusan di pekerjaan yang layak, kerja sama program studi dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, pengalaman mahasiswa di luar kampus, penggunaan hasil kerja dosen di masyarakat, standar internasional program studi, kegiatan dosen di luar kampus, serta partisipasi praktisi dalam pengajaran di kampus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penilaian ini disesuaikan dengan perbedaan standar antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS untuk menjaga rasa keadilan. Dari total 3.044 PTS yang dinilai di seluruh Indonesia, hanya 275 PTS yang memenuhi kriteria penilaian tertinggi. Di wilayah LLDIKTI IV (meliputi Jawa Barat dan Banten), sebanyak 43 PTS memenuhi standar ini, termasuk tujuh PTS dari Provinsi Banten. Perguruan tinggi tersebut meliputi:
1. Universitas Pembangunan Jaya (Tangerang Selatan)
2. Universitas Pelita Harapan (Kabupaten Tangerang)
3. Universitas Falatehan (Kabupaten Serang)
4. Universitas Insan Pembangunan Indonesia (Kabupaten Tangerang)
5. Universitas Setia Budhi (Rangkasbitung, Kabupaten Lebak)
6. Universitas Bina Bangsa (Kota Serang)
7. Universitas Islam Syekh Yusuf (Kota Tangerang)
“Penghargaan ini diberikan untuk mendorong setiap PTS agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka. PTS yang memenuhi kriteria IKU mendapatkan insentif berupa fasilitas penunjang pembelajaran senilai 300 hingga 400 juta rupiah. Insentif tersebut berupa alat-alat teknologi informasi yang diharapkan dapat memperkuat sistem pembelajaran di masing-masing kampus, ” ujar Prof Tjiktjik.
Diketahui, penandatanganan kontrak kerja sama program riset inovasi pembelajaran sebagai bentuk penghargaan atas capaian IKU berlangsung pada tanggal 1 November 2024 di Hotel Sultan, Jakarta.
Sedangkan Dr. Drs. H. Hudaya Latuconsina, M.M., Ketua LPPM Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada UNIS, dan berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika UNIS dalam mengembangkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
” Dengan adanya program penghargaan ini, diharapkan semakin banyak PTS di Indonesia yang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui inovasi dan kerja sama yang lebih luas, demi mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional, ” kata Hudaya.(hmi)