137 Warga Indonesia Terjerat Pinjol

Rabu, 11 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA | JAKARTA

Sejak pandemi covid-19, terjadi penurunan daya beli lantaran tingginya utang masyarakat. Banyak masyarakat yang terlilit utang online lias pinjol.

Penurunan daya beli masyarakat diakibatkan karena banyak dari masyarakat di Indonesia memiliki utang digital di platform pinjaman online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 137 juta masyarakat Indonesia berusia 15 tahun yang memiliki utang. Jumlah utang pinjol masyarakat Indonesia meyentuh angka Rp66 triliun pada September akhir, demikian dilansir dari Nikkei, Senin (9/12).

Jumlah utang pinjol masyarakat RI meningkat selama lima tahun terakhir. Naik dari sebelumnya 18,6 juta peminjam dengan total utang sebesar Rp13,16 triliun pada 2019.

Baca Juga :  Kadin Jakarta 1 Visi dengan RK

Peningkatan ini disebabkan oleh kemerosotan ekonomi pasca pandemi, menurut Institute for Development of Economics dan Keuangan (INDEF).

“Peningkatan tajam ini terjadi ketika banyak orang, terutama di kelas menengah, berjuang menghadapi kemerosotan ekonomi pascapandemi sambil mempertahankan tingkat pengeluaran yang diperlukan sebelum pandemi,” ungkap Pengamat Ekonomi INDEF Izzudin Al Farras.

Pinjaman ini terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan persentase 80% dari total jumlah penduduk Indonesia. Menurut Farras, banyak pengguna pinjaman online masih buta finansial dengan tidak memahami cara kerja kredit dan bunga.

Baca Juga :  TPS Gunakan Layanan Sambungan Sementara dari PLN 276.900 VA

“Pengguna hanya fokus pada jumlah yang mereka pikir akan mereka terima tanpa memahami tanggung jawab dan risiko pinjaman mereka,” kata Farras.

Hal tersebut juga diakui oleh Asosiasi Fintech Indonesia dimana perlu adanya literasi keuangan.

“Aftech menyadari pentingnya menjaga pertumbuhan harus diselaraskan dengan literasi keuangan tentang penggunaan yang bijak, perencanaan keuangan, dan kesadaran akan risikonya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Aftech, Firlie Ganinduto.

Demikian gambaran penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan karena utang pinjol yang di alami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. (jr)

Berita Terkait

PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal
Touring KOLEKSI Jakarta-Bali Nyaman Pakai EV Trip Planner PLN Mobile
Sesuai Asta Cita, Kementerian BUMN melalui InJourney Optimalkan Potensi Aviasi dan Pariwisata Indonesia
Korupsi Proyek Digitalisasi SPBU, CBA Desak KPK Geledah Pertamina dan Telkom
Binokular Media Utama Dukung Regulasi Usia Penggunaan Media Sosial, Langkah Strategis untuk Lindungi Anak
CSR Indomaret Peduli Berbagi untuk Bencana Kebakaran di Kemayoran
Dari Rintangan Menuju Keberhasilan: Perjuangan Wanita Tangguh yang Menginspirasi
BLBI 1998: Bukti Penyalahgunaan Wewenang yang Mengancam Kredibilitas Bank Sentral
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Januari 2025 - 16:53 WIB

PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal

Kamis, 23 Januari 2025 - 19:28 WIB

Sesuai Asta Cita, Kementerian BUMN melalui InJourney Optimalkan Potensi Aviasi dan Pariwisata Indonesia

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:25 WIB

Korupsi Proyek Digitalisasi SPBU, CBA Desak KPK Geledah Pertamina dan Telkom

Kamis, 23 Januari 2025 - 14:29 WIB

Binokular Media Utama Dukung Regulasi Usia Penggunaan Media Sosial, Langkah Strategis untuk Lindungi Anak

Kamis, 23 Januari 2025 - 11:27 WIB

CSR Indomaret Peduli Berbagi untuk Bencana Kebakaran di Kemayoran

Berita Terbaru

Pemerintahan

Bakamla RI dan Japan Coast Guard Gelar Passing Exercise

Sabtu, 25 Jan 2025 - 18:17 WIB