JAKARTA RAYA- Polres Metro Bekasi mendistribusikan 12.000 liter air bersih untuk tiga kampung di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, kemarin (23/8). Itu dilakukan lantara tiga kampung itu dilanda kekeringan akibat kemarau panjang dalam kurun tiga bulan terakhir. Salah satu warga, Ani mengatakan, untuk kebutuhan air keperluan sehari-hari, dia bersama warga lainnya membeli seharga Rp 70.000 untuk ukuran satu toren. Stok air bersih dengan jumlah tersebut bisa digunakan selama lima hari.
“Kita biasanya beli Rp 70.000 untuk satu toren. Kita biasa beli itu untuk lima hari,” kata Ani, dikutip beritasatu.
Ia mengatakan, untuk keperluan kebutuhan sehari-hari, misalnya mencuci pakaian, warga harus ke Kali Cihoe yang berjarak 2 kilometer. Aktivitas itu dilakukan setiap hari.
“(Air PDAM) sampai tetapi tidak pernah lancar airnya ke sini. Mungkin karena sulit dijangkau. Setiap tahun kekeringan terus. Harapannya mah ada penampungan air biar kalau musim kemarau begini kita tidak kekeringan,” ungkap dia.
Ani dan warga lainnya berharap pemerintah dapat membangun penampungan air, sehingga saat musim kemarau seperti saat ini wilayahnya tidak mengalami kekeringan atau krisis air bersih. Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, pihaknya setiap hari mendistribusikan air bersih paling sedikit 5.000 liter. Saat ini pendistribusian dilakukan untuk tiga desa yakni Desa Ridhogalih, Ridhomanah, dan Sinarjati.
“Dengan harapan di musim kemarau ini Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) dan Polres Metro Bekasi dapat memberikan bantuan ke masyarakat yang membutuhkan air bersih di musim kemarau,” jelas Twedi.
Dari penjelasan camat setempat, Twedi membeberkan penyebab krisis air bersih karena kontur geografis Cibarusah yang berbukit.
“Tanahnya keras tadi ada info dari pak camat kedalaman 150 meter saja belum dapat air,” ungkap Twedi. (jr)