JAKARTA RAYA, Depok – Dalam upaya mewujudkan New Zero Stunting di Kota Depok, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) melalui Program Pengabdian Masyarakat mengapresiasi Program Edukasi “Stunting Warrior” yang di prakarsai oleh Forum Genre Kota Depok sebagai Forum Remaja di bawah binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.
Inovasi strategis ini bertujuan mengedukasi remaja se-Kota Depok sebagai agent of change untuk memutus rantai stunting dari hulu. Program ini merupakan respons atas tantangan nasional, di mana 12 provinsi di Indonesia masih tercatat memiliki prevalensi stunting yang tinggi.
Kolaborasi Lintas Pemangku Kepentingan
Keberhasilan program ditopang oleh komitmen kuat dari berbagai pihak. Prof. Dr. Retno Kusumastuti, Dekan FIA UI, menegaskan, “Kolaborasi lintas sektor adalah kunci sukses menurunkan stunting. Melibatkan remaja berarti membangun kesadaran kritis tentang gizi dan kesehatan reproduksi sejak dini, yang berdampak berkelanjutan.”
Dukungan serupa disampaikan Nessi Annisa Handari, Kepala DP3AP2KB Kota Depok. “Stunting adalah investasi masa depan. Dengan menjadikan remaja sebagai ‘Stunting Warrior’, pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup sehat akan menyebar dengan cepat di komunitas mereka, menciptakan efek multiplikasi,” ujarnya.
Remaja Sebagai Ujung Tombak Perubahan
Program ini dirancang untuk melampaui teori, dengan fokus pada pembentukan kader yang aktif dan terampil. Sebagai fondasi, lebih dari 1.300 remaja di Kota Depok telah mendapat edukasi dasar dari Forum GenRe. Program Stunting Warrior akan memperkuat peran mereka melalui empat misi inti:
1. Meningkatkan Kesadaran tentang hidup sehat dan pemilihan makanan bergizi.
2. Memperdalam Pengetahuan mengenai stunting, gizi, dan pencegahan anemia.
3. Mengasah Keterampilan sebagai fasilitator dan advokat isu gizi.
4. Merancang Aksi Nyata untuk menciptakan perubahan di komunitas masing-masing.
Suara Generasi: Duta Remaja Siap Memimpin
Semangat perubahan ini digaungkan langsung oleh perwakilan remaja. Roidah A’isyi Shofwah Duta GenRe Kota Depok 2024 yang merupakan Mahasiswa UPN Veteran yang berdomisili di Depok, menyatakan, “Kami punya energi dan cara kami sendiri. Lewat Stunting Warrior, kami belajar melawan stunting dimulai dari diri sendiri, lalu mengedukasi teman sebaya. Ini bukti bahwa suara dan aksi kami dianggap penting untuk Indonesia yang lebih sehat.” M. Farhan Alderizi yang melakukan edukasi di SMA 6 Depok, menambahkan dengan semangat, “Lawan stunting itu keren! Kami ingin jadi bagian dari solusi dan siap menjadi influencer kesehatan di sekolah dan komunitas kami.”
Strategi Menuju Indonesia Emas 2045
Program ini merupakan langkah konkret menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Rachma Fitriati, Dosen FIA UI, menjelaskan, “Stunting masih menjadi tantangan terbesar untuk mencapai sumber daya manusia yang optimal. Bonus demografi tidak akan bermakna tanpa kualitas generasi muda yang sehat dan cerdas.”
Kolaborasi ini melibatkan secara sinergis Dinas Kesehatan Kota Depok, jejaring Puskesmas, dan sekolah-sekolah, menunjukkan pendekatan yang komprehensif. “Kami akan mendampingi para Stunting Warrior dengan pendekatan peer-to-peer, sosialisasi, pemeriksaan kesehatan, dan aksi nyata di komunitas. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menyiapkan calon orang tua yang sadar gizi,” pungkas Rachma. Program Stunting Warrior menjadi bukti komitmen bersama dalam mewujudkan #GenerasiSehat #IndonesiaEmas2045. (hab)


Tinggalkan Balasan