JAKARTA RAYA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri pada Kamis (5/10/2023) membantah kabar dirinya bertemu seseorang di lapangan bulu tangkis terkait dugaan pemerasan dalam proses penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Namun tak sampai 24 jam setelah pernyataan tersebut, beredar foto dirinya sedang berbincang bersama eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pinggir lapangan bulutangkis.
Lokasi pertemuan tersebut adalah di Gedung Olahraga (GOR) Tangki di Jalan Mangga Besar V No 70 RT 7/RW 3, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut seorang saksi, dirinya sempat menyaksikan pertemuan SYL dan Firli.
“Saya lupa tanggalnya yang jelas akhir 2022. Kira-kira setelah magrib Pak Firli datang duluan terus latihan dan main,” ungkap pria berusia 37 tahun yang meminta namanya tidak ditulis.
SYL datang sekitar 30 menit kemudian. Fungsionaris Partai Nasdem itu sempat menunggu Firli menyelesaikan permainan di tempat duduk panjang berlapis keramik putih di pinggir lapangan.
Keduanya lalu terlibat percakapan di dekat salah satu sudut GOR yang bagian dalamnya didominasi warna hijau tersebut.
Pertemuan berlangsung sekitar 10-15 menit. SYL lantas meninggalkan GOR yang berdiri sejak 2010 itu. “Saya nggak tahu apa obrolan mereka. Karena jarak saya agak jauh. Mereka dekat pojok,” tutur sumber.
Dalam foto yang beredar, SYL tampak mengenakan kemeja lengan pendek warna hitam bercorak putih dan bercelana jins. Sementara itu, Firli mengenakan kaos olahraga berkerah berwarna biru gradasi putih dan celana pendek hitam bergaris putih.
Mereka berbincang di tempat duduk semen di sisi lapangan bulu tangkis sambil bersandar ke dinding GOR. Di antara mereka, tampak tersaji jagung rebus dan dua cangkir minuman.
Menurut sumber, GOR Tangki yang memiliki dua lapangan sering menjadi tempat latihan dan main sejumlah pejabat, pengusaha dan atlet. Kebanyakan relasi pemilik GOR.
“Pokoknya orang-orang yang banyak pengawalnya,” kata sang sumber. Firli beberapa kali main di sana. Dia sering memesan camilan singkong rebus, kacang tanah hingga jagung rebus.
Hingga berita ini diturunkan, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dan Kuasa Hukum SYL, Febri Diansyah, belum memberi tanggapan mengenai foto Firli dan SYL di lapangan bulu tangkis.
Demikian pula Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dan Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. MPI menanyakan apakah foto tersebut menjadi salah satu alat bukti penyelidikan.
Sejak Kamis (5/10/2023) siang, Ali Fikri, Febri dan ketiga pejabat Polda Metro Jaya di atas juga dimintai konfirmasi mengenai adanya kronologis pemberian uang dalam tiga termin total Rp3 miliar pecahan dolar singapura. Salah satu lokasi pemberian uang adalah di lapangan bulu tangkis. Namun mereka juga belum memberikan respon.
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak hanya mengamini pihaknya sedang menyelidiki dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL. Hal itu dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat yang masuk pada 12 Agustus 2023. Menurut Ade, SYL sudah diperiksa tiga kali.
Pada Kamis malam di Gedung KPK, Firli mengaku memang kerap berada di lapangan bulu tangkis. “Mungkin rekan-rekan mengikuti bahwa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran saya memang saya sering melakukan olahraga bulu tangkis, setidaknya itu dua kali dalam seminggu dan tempat itu adalah tempat terbuka,” kata Firli.
Namun dia membantah bertemu pejabat penting tatkala tengah bermain bulu tangkis apalagi menerima uang hingga satu miliar dolar untuk “membereskan” perkara yang sedang ditangani KPK.
“Jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya, atau apalagi kalau seandaianya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah 1 miliar dolar itu saya baca, saya pastikan itu tidak ada,” tegasnya.
Dugaan adanya pemerasan terhadap Mentan pertama kali terungkap dari beredarnya Salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya. Surat panggilan tersebut ditujukan kepada ajudan Mentan bernama Panji Harianto dan seorang sopir bernama Heri.
Dalam surat panggilan tertanggal 25 Agustus 2023 tersebut, keterangan keduanya dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK terkait penanganan perkara di Kementan. Dalam surat itu tidak disebutkan spesifik nama pimpinan KPK yang dimaksud.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah