Dinkes DKI Pastikan Nyamuk Wolbachia Tak Berbahaya bagi Manusia

Selasa, 28 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

eknologi Wolbachia. (ist)

eknologi Wolbachia. (ist)

JAKARTA RAYA-Masyarakat sepertinya tidak perlu khawatir dengan kandungan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Karena Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memastikan gigitan nyamuk tersebut tidak berbahaya bagi manusia dan ramah lingkungan.

“Tidak ada efek berbahaya bagi manusia. Nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia ini aman untuk manusia dan ramah lingkungan,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Hasil penelitian juga memperlihatkan bakteri wolbachia ini juga aman bagi serangga lainnnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ngabila menjelaskan cara kerja teknologi ini yakni nyamuk aedes aegypti dimasukkan bakteri wolbachia. Nanti bakteri ini akan membuat nyamuk aedes aegypti tersebut tidak mampu lagi membawa virus dengue yang menimbulkan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Baca Juga :  KPU DKI Jakarta Gelar Election Run untuk Sosialisasi Pilkada 2024

“Hanya bentol saja, kayak nyamuk kebon biasa. Tidak ada efek apa pun atau efek berbahaya dari manusia yang digigit nyamuk aedes aegypti dengan kandungan wolbachia,” ujar Ngabila.

Lebih lanjut, Ngabila menyebut populasi nyamuk tidak berkurang, tetap mereka saling kawin dan berkembang biak, tetapi yang dihasilkan nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung wolbachia.

Dengan demikian kasus DBD ke depan bisa ditekan menjadi nol kasus bahkan target nol kematian pada 2030 sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat tercapai.

Baca Juga :  Pemprov DKI Diminta Sosialisasikan Vaksin Cacar Monyet di Tempat Ibadah

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan nyamuk aedes aegypti dengan kandungan wolbachia selain bisa mengendalikan kasus DBD juga aman bagi manusia.

Tak hanya itu, Wolbachia juga tidak akan mengurangi populasi nyamuk dan tidak memakai teknologi rekayasa genetika. Sehingga tidak akan mengganggu ekosistem dan mikroorganisme lainnya.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama juga menegaskan teknologi nyamuk dengan kandungan wolbachia ini tidak menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Atasi Kelangkaan Gas Melon, Bang Kenneth Desak Pemprov DKI Gelar Operasi Pasar
Jakarta Darurat Kebakaran, Ongen Sangaji Akan Panggil Dinas Gulkarmat, Satpol PP, dan PTSP DKI Jakarta
Sosialisasi Perda No 2 Tahun 2016, Neneng HasanahHarapkan Peran Pemuda Dalam Pembangunan DKI
Kodam Jaya Tertibkan Penggunaan Rumah Dinas di Asrama Bengrah Jaya
Polsek Pademangan Amankan 44 Remaja dalam Operasi Premanisme dan Penyakit Masyarakat
PLN Dorong Hidup Sehat! Bantuan Sanitasi Tingkatkan Kesejahteraan Warga Jakarta Utara
Pramono Anung Siap Dilantik 20 Februari, Ikuti Keputusan Presiden
Evaluasi Kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Layak Diganjar Penghargaan atau Sanksi?
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 11:34 WIB

Atasi Kelangkaan Gas Melon, Bang Kenneth Desak Pemprov DKI Gelar Operasi Pasar

Senin, 10 Februari 2025 - 10:24 WIB

Jakarta Darurat Kebakaran, Ongen Sangaji Akan Panggil Dinas Gulkarmat, Satpol PP, dan PTSP DKI Jakarta

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:39 WIB

Sosialisasi Perda No 2 Tahun 2016, Neneng HasanahHarapkan Peran Pemuda Dalam Pembangunan DKI

Jumat, 7 Februari 2025 - 12:22 WIB

Kodam Jaya Tertibkan Penggunaan Rumah Dinas di Asrama Bengrah Jaya

Jumat, 7 Februari 2025 - 11:26 WIB

Polsek Pademangan Amankan 44 Remaja dalam Operasi Premanisme dan Penyakit Masyarakat

Berita Terbaru