JAKARTA RAYA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mencari solusi bagi tantangan yang dihadapi industri event di Bali. Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions), banyak pelaku usaha dan tenaga kerja mengalami kesulitan.
Menurut Chusnunia, pemerintah telah menunjukkan respons yang baik dengan membuka dialog bersama para pemangku kepentingan guna menemukan solusi yang berkelanjutan.
“Industri event merupakan bagian integral dari ekosistem pariwisata Bali yang memberikan dampak ekonomi besar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Langkah pemerintah dalam mendengarkan aspirasi para pelaku industri dan mencari jalan keluar yang konkret sangat kami apresiasi. Sektor ini tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi ribuan orang,” ujarnya, Senin (24/3/2025).
Sebagai Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif DPP PKB, Chusnunia menekankan bahwa keberlanjutan industri event harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemulihan ekonomi. Ia mendorong adanya mekanisme dukungan khusus bagi industri kreatif dan event organizer yang terdampak, termasuk insentif fiskal serta kemudahan akses pembiayaan.
“Saya tentu mendukung kebijakan yang berpihak kepada pekerja dan pelaku usaha, termasuk memperjuangkan anggaran yang lebih fleksibel untuk mendukung industri ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Chusnunia berharap solusi yang sedang dirumuskan pemerintah tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan ekosistem yang lebih tangguh bagi industri event di masa depan.
“Digitalisasi, diversifikasi acara, dan kolaborasi dengan sektor swasta dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan industri ini tetap berdaya saing,” urainya.
Sebagai bentuk komitmen, Chusnunia menegaskan akan terus memantau perkembangan kebijakan terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia juga mengajak para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam merumuskan solusi terbaik.
“Mari kita bersama-sama menjaga keberlanjutan industri event di Bali agar tetap menjadi salah satu pilar utama ekonomi kreatif di Indonesia,” tutupnya. (hab)
Tinggalkan Balasan