Dubes RI untuk Aljazair Mengapresiasi Kerja Sama antara UI dan IPB dengan Universitas di Aljazair

Rabu, 15 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA – Dua akademisi dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) berkunjung ke Republik Demokratik Rakyat Aljazair (RDRA) untuk menjajaki kerja sama akademik dengan sejumlah perguruan tinggi di negara tersebut. Dalam kunjungan ini, mereka bertemu langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair, Chalief Akbar Tjandraningrat.

Hubungan Indonesia dan Aljazair telah terjalin erat sejak era Presiden Soekarno, yang memainkan peran penting dalam mendukung kemerdekaan Aljazair melalui Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung. Duta Besar Chalief menuturkan bahwa Presiden Soekarno merupakan salah satu pemimpin dunia yang pertama kali mengakui kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 1962, bahkan mengundang para pejuang Aljazair ke Konferensi Asia-Afrika sebagai bentuk dukungan.

“Hubungan diplomatik resmi antara kedua negara dimulai pada tahun 1963, setahun setelah Aljazair merdeka. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Aljir terus aktif mempromosikan kerja sama bilateral,” ujar Chalief.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai bagian dari program penjajakan kerja sama, akademisi UI dan IPB mengunjungi Naama Salhi Ahmed University Centre (Universitas Naama) di Naama. Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Dr. Rachma Fitriati dari Fakultas Ilmu Administrasi UI dan Prof. Dr. Noer Azam Achsani, Dekan Sekolah Bisnis IPB, diterima oleh Rektor Universitas Naama, Prof. Dr. Safi Habib, bersama sejumlah pejabat universitas.

Baca Juga :  Jokowi: Wanti-wanti Perpecahan saat Pemilu 2024, Beda Pilihan Itu Biasa

Dr. Riad Mansour, Asisten Direktur Hubungan Eksternal Universitas Naama, menyampaikan pentingnya kolaborasi akademik antara universitas tersebut dengan perguruan tinggi di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa kerja sama ini dapat memperkuat hubungan ilmiah dan internasional antara kedua negara.

Dr. Rachma Fitriati memperkenalkan program beasiswa UI GREAT yang ditawarkan kepada mahasiswa asing yang ingin menempuh studi magister di Universitas Indonesia. Ia mengusulkan penyelenggaraan kelas persiapan bahasa Indonesia bagi mahasiswa Aljazair yang berminat mengikuti program ini, dengan dukungan fasilitasi dari KBRI di Aljazair.

Selain itu, Dr. Rachma mengajukan usulan kerja sama dalam penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus serta kolaborasi pada program studi sastra Arab, ekonomi Islam, dan bisnis Islam. Rektor Universitas Naama menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesediaan untuk mengirimkan perwakilan ke UI.

Dekan Sekolah Bisnis IPB, Prof. Dr. Noer Azam Achsani, mengusulkan program pertukaran pelajar antara IPB dan Universitas Naama. Ia menyebutkan bahwa IPB memiliki program magang dan pertukaran pelajar dengan universitas di luar negeri, namun belum ada kerja sama serupa dengan universitas di negara-negara Arab.

Baca Juga :  Tak Kunjung Laku, Harga Lelang Mobil Rubicon Milik Mario Dandy Turun jadi Rp600 Juta

Rektor Universitas Naama merespons positif inisiatif tersebut. “Kami siap menerima mahasiswa IPB untuk program pertukaran pelajar, dan sebaliknya, kami juga dapat mengirimkan mahasiswa dan dosen Universitas Naama ke IPB untuk belajar tentang kewirausahaan dan startup,” ungkapnya.

Dalam rangkaian kunjungan ini, Universitas Naama juga menyelenggarakan kuliah umum oleh Dr. Benmelloud Wassila bertema “The First of January” untuk merayakan Tahun Baru Amazigh, Yennayer. Kuliah tersebut membahas simbolisme budaya Amazigh dalam masyarakat Aljazair.

Selain itu, perwakilan Kedutaan Besar Aljazair, Almunir Mukhtar, mengapresiasi hubungan budaya dan ilmu pengetahuan antara kedua negara, sementara Direktur Institut Humaniora dan Ilmu Sosial Universitas Naama, Prof. Mabkhout Boudouya, menegaskan pentingnya pertukaran budaya dalam membangun komunikasi antarbangsa.

Dengan kunjungan ini, hubungan akademik antara Indonesia dan Aljazair diharapkan semakin erat, membuka peluang kolaborasi baru dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia. (hab)

Berita Terkait

Dugaan Korupsi Sewa Pesawat, CBA Desak Kejagung Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia dan PT PAS
PBNU dan Tantangan Globalisasi: Antara Independensi dan Pengaruh Poros Global
Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan
Anggaran Kementerian PKP Dipangkas Rp 3,6 Triliun untuk Efisiensi
Pemerintah Terus Gencarkan Pemberantasan Judi Online
NU dan Politik: Antara Independensi dan Kenyataan
CBA Desak Pertamina Patra Niaga Transparan Ungkap Dugaan Penyimpangan Distribusi Gas Elpiji 3Kg
Gelar Temu Kangen, IKAL 49 Bangga Banyak Anggota Jabat Posisi Strategis di Pemerintahan
Berita ini 77 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:28 WIB

Dugaan Korupsi Sewa Pesawat, CBA Desak Kejagung Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia dan PT PAS

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:14 WIB

PBNU dan Tantangan Globalisasi: Antara Independensi dan Pengaruh Poros Global

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:20 WIB

Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:06 WIB

Pemerintah Terus Gencarkan Pemberantasan Judi Online

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:25 WIB

NU dan Politik: Antara Independensi dan Kenyataan

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Sri Mulyani.(ist)

Nasional

Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:20 WIB