JAKARTA RAYA – Pakar pendidikan Muhammad Nur Rizal menyebut Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Bupati Zaki Iskandar, sudah bisa dikatakan sudah mewujudkan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
“Saya melihat Kabupaten Tangerang sudah berhasil mengembangkan GSM, sebab Kabupaten Tangerang sendiri sudah mendeklarasikan bahwa GSM ini sudah menjadi fokus utama dengan dijadikannya salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk memajukan tingkat pendidikan,” ujar Rizal kepada media, belum lama ini.
Diketahui, tidak kurang dari 93 ruang kelas akan dibangun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang, dalam memenuhi kebutuhan para siswa dan guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan gerakan sekolah menyenangkan (GSM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menerangkan, 93 ruang kelas yang akan dibangun itu dirinci paling banyak adalah untuk kebutuhan belajar mengajar tingkat SD, SMP dan PAUD.
“Untuk tahun ini akan ada penambahan ruang kelas. Pada 2022 Pemkab berhasil melebihi target pembangunan sebanyak 568 dari 458. Untuk 2023 penambahan sebanyak 93 ruang kelas meliputi 65 ruangan untuk Sekolah Dasar, 23 ruangan untuk SMP dan lima ruangan untuk Paud,” ujar kepala Dinas Pendidikan Kab.Tangerang, Dadan Gandana, belum lama ini.
Diketahui Kabupaten Tangerang siap menerapkan konsep Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ke seluruh sekolah yang ada di wilayah tersebut secara bertahap. Itu dilakukan karena semakin besarnya tuntutan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami punya rencana untuk menerapkan GSM ini ke sekolah-sekolah secara bertahap,” kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, beberapa waktu lalu.
Saat ini, terang Zaki, terdapat sekitar 2.000 sekolah setingkat SD dan SMP di Kabupaten Tangerang. Seluruhnya membutuhkan gerakan pembaruan pendidikan yang membuat para siswanya senang dan nyaman di sekolah.
Menurutnya, para guru perlu memahami GSM agar siswa betah menerima pelajaran, mau baca buku pelajaran maupun di luar mata pelajaran. Siswa diharap juga datang ke sekolah bukan karena terpaksa tapi karena senang.
Penerapan GSM diharapkan dapat mengeksplorasi imajinasi dan fantasi siswa sehingga bisa meningkatkan kemampuan literasi generasi muda. Zaki juga mengaku prihatin karena level kegemaran membaca anak-anak Indonesia sangat rendah. Berdasarkan sebuah penelitian, dari 100 anak hanya dua anak saja yang gemar membaca.
Zaki mengatakan, program GSM telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2019-2023, karenanya program tersebut juga menjadi salah satu dari 15 program unggulan.
Menurut Zaki, kesuksesan program tersebut perlu melibatkan berbagai stakeholder, tak terkecuali Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya selain Dindik.
Dalam dunia pendidikan program gerakan sekolah menyenangkan mengantarkan para peseta didik bersekolah dilingkungan yang sehat ramah, tamah, dan nyaman. Agar tercipta ekosistem masyarakat yang religius kami tingkatkan kapasitas lembaga keagaaman dan tokoh agama melalui bantuan insentif bangunan rumah ibadah serta medorong aktifitas keagamaan masyarakat
Diketahui Kabupaten Tangerang sendiri memiliki siswa Sekolah Dasar (SD) sebanyak 42.547 dengan 755 Gedung Sekolah dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 21.820 dengan 84 Gedung Sekolah.
“Kita harus menyongsong revolusi pendidikan dengan Inovasi baru dan Teknologi untuk mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju ini,” pungkas Zaki. (dam/hmi)