Namun begitu, pencalonan Kaesang karena terbentur syarat batas usia pencalonan pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
JAKARTA | JAKARTA
Dari sejumlah tokoh yang digadang – gadang akan maju dalam Pilgub Jakarta 24 November mendatang, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Ketua Umum (ketum) Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarap dinilai paling berpeluang untuk menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengamat Politik, Herry Mendrofa menilai, keduanya berpotensi untuk menjadi kandidat kepala daerah. Bahkan, membuka peluang agar partai politik besar dapat berkonsolidasi.
“Jadi warna baru, Heru dan Kaesang menciptakan peluang konsolidasi parpol besar yang tertarik ke sana misalnya PDIP, PSI, Perindo, dan PPP,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Namun begitu, Herry meragukan pencalonan Kaesang karena terbentur syarat batas usia pencalonan pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
“UU Nomor 10 tahun 2016 akan menghambat Kaesang maju jadi kandidat di Pilkada DKI Jakarta 2024. Artinya aturan ini harus direvisi secepatnya,” katanya.
Sementara itu pencalonan keduanya juga terganggu jika komunikasi politik PDIP dan Jokowi belum tercapai.
“Kecuali ya ada komunikasi politik antara PDIP dan Jokowi. Masuk akal ketika terjalin kembali. Maka ini langkah yang cukup mulus. Tentunya ada politik transaksional jika ini terjadi,” kata Herry.
Lebih lanjut, Herry juga memprediksi beberapa figur lain yang berpotensi bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Ridwan Kamil bisa dengan Ariza, Lalu ada Anies dengan Sahroni, Ida Fauziyah bahkan Sandi Uno. Hal ini kan poros pilpres yang lalu yang saya rasa rasionalitasnya diuji ulang di Pilkada DKI Jakarta 2024,” ucapnya.
Di sisi lain, Herry pun memprediksi bahwa Presiden Jokowi tetap ikut berkontribusi dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Jokowi punya kepentingan. Transisi ibukota ini cenderung rentan dari segala aspek. Maka perlu orang yang sefrekuensi, seirama dan sevisi dengannya agar proses kedepannya dalam istilah lainnya soft landing,”pungkasnya. (JR)
Penulis : il