JAKARTA RAYA – Hyundai Motor Group mengumumkan rencana ambisius untuk membangun ekosistem waste-to-hydrogen (W2H) di Jawa Barat, menjadikan Indonesia sebagai tonggak internasional pertama untuk inisiatif hidrogen berkelanjutan mereka. Pengumuman ini disampaikan dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit di Jakarta, yang turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan nasional dan internasional.

Dalam inisiatif strategis ini, Hyundai akan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bappenas, serta PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan ekosistem W2H yang terintegrasi. Hyundai juga menggandeng perusahaan Korea Selatan melalui konsorsium guna mengimplementasikan teknologi hidrogen mutakhir dari Negeri Ginseng.

Stasiun Hidrogen dari Sampah Mulai Dibangun Tahun Ini

Hyundai Motor Group akan memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di dekat Bandung sebagai sumber biogas untuk memproduksi hidrogen rendah karbon. Produksi dilakukan melalui teknologi steam methane reformer milik Hyundai Rotem, dengan target mulai konstruksi stasiun pengisian hidrogen on-site pada tahun ini dan beroperasi penuh pada 2027.

Stasiun ini akan didukung infrastruktur compressed natural gas (CNG) milik Pertamina, serta menjadi bagian dari proyek percontohan nasional dalam pemanfaatan limbah sebagai sumber energi bersih.

Jawaban atas Tantangan Sampah dan Krisis Iklim

TPA Sarimukti saat ini menangani sekitar 80% dari total 1.500 ton sampah harian kota Bandung. Lokasi ini rentan bencana seperti kebakaran, banjir, dan longsor akibat perubahan iklim. Hyundai bersama mitra seperti Good Neighbors dan Sejin G&E juga menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), antara lain peningkatan akses air bersih dan kesehatan masyarakat, serta pengamanan area TPA.

Sinergi Pemerintah dan Swasta

Kemitraan Hyundai dan Pertamina mencakup seluruh rantai nilai hidrogen – dari penyediaan lahan, produksi, distribusi, hingga pemanfaatan kendaraan hidrogen. Roadmap hidrogen nasional yang dipaparkan ESDM dan rencana kebijakan hidrogen di Ibu Kota Negara (IKN) dari Bappenas menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap transisi energi ini.

Indonesia Jadi Gerbang ASEAN untuk Teknologi W2H

Sebelumnya sukses mengembangkan proyek W2H di Chungju dan Paju, Korea Selatan, Hyundai kini membidik Indonesia sebagai basis utama ekspansi regional. Lewat brand bisnis hidrogennya, HTWO, Hyundai ingin membangun rantai pasok hidrogen dari hulu ke hilir—termasuk pemanfaatan limbah organik dan lumpur dari instalasi pengolahan air limbah.

Pada ajang CES 2024 di Las Vegas, Hyundai sudah lebih dulu mempresentasikan roadmap W2H untuk Indonesia. Kini, langkah konkret itu dimulai—dengan harapan, inisiatif ini akan menjadi model ekonomi hijau baru bagi negara berkembang di Asia Tenggara. (sin)