JAKARTA RAYA – Kenapa awan bisa terbang? pertanyaan itu mungkin pernah hinggap di pikiran Anda. Sebagian dari kita mungkin pernah bertanya-tanya kenapa awan bisa terbang mengikuti arah angin. Padahal awan sendiri merupakan kumpulan air dan kristal es yang mana jelas ini memiliki berat.
Alex Lamers, seorang ahli meteorologi di National Weather Service menjelaskan bahwa air dan es di awan terbentuk di sekitar inti kondensasi awan, yang bisa menjadi setitik debu atau garam.
Menurutnya, ketika awan sarat air dan menjadi terlalu berat, ia akan menjatuhkan hujan, salju, atau hujan es, dan dikatakan ini akan berlangsung dalam kecepatan yang sangat lambat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mereka jatuh sangat, sangat, sangat lambat,” kata Lamers sebagaimana dikutip dari Science Alert, Selasa (19/9/2023).
Lamers menyebut, tetesan air sangat ringan sehingga kecepatan terminalnya sangat lambat – antara 60 dan 120 kaki per jam (18 hingga 36 meter per jam) untuk tetesan dengan radius 5 hingga 10 mikron.
Karena awan biasanya setinggi ribuan kaki di atmosfer, pergeseran kecil ke bawah ini tidak terlihat oleh mata. Dengan begitu, kita yang melihat awan jauh dari bawah melihatnya seperti melayang. “Ini semacam ilusi,” ujar Lamers.
Hal ini pun diungkapkan oleh seorang profesor ilmu atmosfer di Rutgers University, Mark Miller. Ia mengungkapkan aliran udara yang naik ke atas membuat tetesan yang menyatu tetap tertahan, bahkan saat mereka perlahan-lahan jatuh.
“Mereka tampak mengapung karena pada dasarnya, mereka jatuh dengan kecepatan lebih lambat dari atau sama dengan kecepatan updraft di awan. Anda tidak benar-benar melihat gerakan tetesan awan sama sekali,” kata Miller.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah