JAKARTA RAYA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewanti-wanti bahaya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI).
Pasalnya, akan ada disrupsi keterampilan dan kemampuan berpikir yang semakin lama kehidupan manusia bisa digantikan oleh teknologi digital dan AI.
Oleh karena itu, kata Muhadjir, perlu ada batasan-batasan yang bisa membuat pemanfaatan teknologi digital tidak membuat disrupsi keterampilan dan kemampuan berpikir semakin parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tantangan terbesar kedepan menetapkan namanya moral and ethical bordering, batasan moral batasan etika, mana yang tidak boleh dilampau ketika kita menguasai teknologi digital. Dan kita sadar betul bahwa ini tantangan sangat berat untuk Indonesia,” kata Muhadjir dalam keterangannya, Sabtu (7/10/2023).
Lebih lanjut, Muhadjir meminta agar generasi milenial (kelahiran 1981-1996) dan generasi Z (kelahiran 1997-2012) harus memiliki penguasaan teknologi digital.
“Jadi semua generasi milenial dan generasi Z wajib menguasai digital. Kalau dulu zaman saya tidak perlu. Saya cukup pintar ngomong, pintar nulis, menguasai bahasa asing. Tapi sekarang tidak cukup harus menguasai komunikasi digital. Itu menjadi bagian utama,” ujarnya.
Muhadjir juga menjelaskan, perkembangan global saat ini membuat penguasaan teknologi digital harus dimiliki generasi muda. Menurutnya, era saat ini adalah era baru yang belum pernah dialami pada era sebelumnya.
“Ini era baru sama sekali yang belum pernah dialami oleh revolusi digital sebelumnya di mana teknologi digital ini hampir menghapus semua jenis keterampilan yang selama ini dipersyaratkan untuk menjadi manusia beradab,” kata Muhadjir.
“Malapetaka teknologi akan terjadi kalau kita tidak arif tidak bisa memanfaatkan sebaik-baiknya,” tutupnya.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah