JAKARTA RAYA – Sempat viral menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting di Depok yang hanya berisi yang hanya tahu dan nugget, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok tak ingin kecolongan lagi.
Jajaran Dinkes Kota Depok didampingi Puskesmas setempat melakukan monitoring atau pengawasan menu dan kondisi dapur penyedia program PMT lokal di kawasan Grogol, Limo, Kota Depok pada Selasa (21/11/2023) pagi.
Adapun kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Dinkes Depok, Mary Liziawati untuk memastikan menu yang disiapkan hari ini sesuai dengan petunjuk resep dari Puskesmas setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan pantauan terlihat kemasan toples untuk PMT lokal tidak lagi ada stiker bergambar pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Selain itu paket PMT telah dikemas dan dibagi menjadi ke tiga kelompok usia untuk nantinya diantar oleh kader.
“Hari ini kita melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan ke salah satu WUB atau penyedia di Kecamatan Limo Dapoer Sace kita lihat bagaimana kondisi dapurnya bagaimana penyiapan menunya memastikan bahwa menu yang dibuat sudah sesuai dengan resep yang ditentukan oleh Puskesmas. Bagaimana gramasinya misalnya mengandung dua protein hewani betul atau tidak ternyata benar tadi ada ikan tuna dan telur, terus berat ikan tunanya berapa, berat telurnya berapa sesuai yang ditentukan karena kalau tidak sesuai dengan menu berarti itu mengurangi nilai gizinya,” kata Mary saat ditemui dilokasi.
Mary memastikan menu yang disajikan untuk kelompok usia balita itu sudah sesuai yang ditentukan. Ia menyebut pengawasan secara berkala juga dilakukan Puskesmas di 11 kecamatan di Kota Depok
“Jadi ini bentuk pengawasan dari kami dan teman teman Puskesmas sudah melakukan secara berkala, kami dari Dinkes ikut melihat bagaimana prosesnya dan bagaimana menu yang disajikan sudah sesuai. Ada menu untuk bayi 6-8 bulan, 9-11 bulan, dan ada diatas 12 bulan serta sudah sesuai yang ditentukan,” ujarnya.
Mary menjelaskan untuk menu PMT pengentasan stunting di wilayah Kecamatan Limo hari ini berupa bola-bola nasi dengan campuran ikan tuna suwir dan telur serta irisan wortel.
Ia menegaskan menu PMT di Kecamatan Limo sudah memberikan selembaran informasi takaran gizi dan cara pembuatan atau resep yang disiapkan pihak Puskesmas. Hal itu untuk mempermudah orang tua balita dalam membuat kembali jika program PMT selesai.
“Menu hari ini bola-bola nasi ikan tuna suwir, ini sudah dibuat informasinya oleh teman teman Puskesmas supaya menghindari kesalahpahaman atau salah persepsi bahwa menu kudapannya nilai gizinya tidak ada, nilai gizinya kurang dan sebagainya. Ini dikasih tau bahwa terdiri dari dua sumber protein hewani yaitu ikan tuna dan telur ada sayurnya pakai wortel parut,” ungkapnya.
“Kemudian kita kasih informasi cara membuatnya supaya ibu balita tau kalau anaknya suka bisa membuat mengikuti resep ini. Supaya nanti ketika program selesai ibu balita bisa menyiapkan makanan sehat untuk anaknya,” tambahnya.
Sebagai informasi, program PMT lokal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan anggaran Rp4,9 miliar dengan rincian Rp18 ribu per paket setiap harinya menuai polemik ketika menu hanya menyediakan nasi, kuah sayur sop dan tahu rebus. Tak hanya itu program PMT lokal itu pun menjadi sorotan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin dan Menko PMK Muhadjir Effendy.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah