Tak Mau Kecolongan Lagi, Dinkes Depok Monitoring Menu dan Kondisi Dapur Penyedia PMT Lokal Atasi Stunting di Limo

Selasa, 21 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinkes Kota Depok monitoring dapur menu stunting

Dinkes Kota Depok monitoring dapur menu stunting

JAKARTA RAYA – Sempat viral menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting di Depok yang hanya berisi yang hanya tahu dan nugget, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok tak ingin kecolongan lagi.

Jajaran Dinkes Kota Depok didampingi Puskesmas setempat melakukan monitoring atau pengawasan menu dan kondisi dapur penyedia program PMT lokal di kawasan Grogol, Limo, Kota Depok pada Selasa (21/11/2023) pagi.

Adapun kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Dinkes Depok, Mary Liziawati untuk memastikan menu yang disiapkan hari ini sesuai dengan petunjuk resep dari Puskesmas setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan pantauan terlihat kemasan toples untuk PMT lokal tidak lagi ada stiker bergambar pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Selain itu paket PMT telah dikemas dan dibagi menjadi ke tiga kelompok usia untuk nantinya diantar oleh kader.

“Hari ini kita melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan ke salah satu WUB atau penyedia di Kecamatan Limo Dapoer Sace kita lihat bagaimana kondisi dapurnya bagaimana penyiapan menunya memastikan bahwa menu yang dibuat sudah sesuai dengan resep yang ditentukan oleh Puskesmas. Bagaimana gramasinya misalnya mengandung dua protein hewani betul atau tidak ternyata benar tadi ada ikan tuna dan telur, terus berat ikan tunanya berapa, berat telurnya berapa sesuai yang ditentukan karena kalau tidak sesuai dengan menu berarti itu mengurangi nilai gizinya,” kata Mary saat ditemui dilokasi.

Baca Juga :  Diduga Pakai Ijazah Palsu, Masyarakat Adukan 2 Balon Bupati Limapuluh Kota ke KPU

Mary memastikan menu yang disajikan untuk kelompok usia balita itu sudah sesuai yang ditentukan. Ia menyebut pengawasan secara berkala juga dilakukan Puskesmas di 11 kecamatan di Kota Depok

“Jadi ini bentuk pengawasan dari kami dan teman teman Puskesmas sudah melakukan secara berkala, kami dari Dinkes ikut melihat bagaimana prosesnya dan bagaimana menu yang disajikan sudah sesuai. Ada menu untuk bayi 6-8 bulan, 9-11 bulan, dan ada diatas 12 bulan serta sudah sesuai yang ditentukan,” ujarnya.

Mary menjelaskan untuk menu PMT pengentasan stunting di wilayah Kecamatan Limo hari ini berupa bola-bola nasi dengan campuran ikan tuna suwir dan telur serta irisan wortel.

Ia menegaskan menu PMT di Kecamatan Limo sudah memberikan selembaran informasi takaran gizi dan cara pembuatan atau resep yang disiapkan pihak Puskesmas. Hal itu untuk mempermudah orang tua balita dalam membuat kembali jika program PMT selesai.

Baca Juga :  179 Kades se-Kabupaten Bekasi Ikut Bimtek di Bali Jelang Pilkada, Ada Apa Ya?

“Menu hari ini bola-bola nasi ikan tuna suwir, ini sudah dibuat informasinya oleh teman teman Puskesmas supaya menghindari kesalahpahaman atau salah persepsi bahwa menu kudapannya nilai gizinya tidak ada, nilai gizinya kurang dan sebagainya. Ini dikasih tau bahwa terdiri dari dua sumber protein hewani yaitu ikan tuna dan telur ada sayurnya pakai wortel parut,” ungkapnya.

“Kemudian kita kasih informasi cara membuatnya supaya ibu balita tau kalau anaknya suka bisa membuat mengikuti resep ini. Supaya nanti ketika program selesai ibu balita bisa menyiapkan makanan sehat untuk anaknya,” tambahnya.

Sebagai informasi, program PMT lokal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan anggaran Rp4,9 miliar dengan rincian Rp18 ribu per paket setiap harinya menuai polemik ketika menu hanya menyediakan nasi, kuah sayur sop dan tahu rebus. Tak hanya itu program PMT lokal itu pun menjadi sorotan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin dan Menko PMK Muhadjir Effendy.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Mahasiswa UMT Tangerang Bersama Ormas Dan Warga Muncung Gelar Aksi Damai Tolak PIK 2 Dan Usut Dan Tangkap Para Mafia Tanah 
Telkom Jangan Pencitraan, Komitmen Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dilakukan Sejak Lama Bukan Saat Terseret Kasus
CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden
Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia
Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya
KSEI dan YFMG Kolaborasi Berikan Bantuan untuk Ibu Hamil di NTT
Kementerian KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi
Gedung Asrama Baru Ponpes Bismillah, Dukung Peningkatan Fasilitas Santri
Berita ini 182 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 12:25 WIB

Mahasiswa UMT Tangerang Bersama Ormas Dan Warga Muncung Gelar Aksi Damai Tolak PIK 2 Dan Usut Dan Tangkap Para Mafia Tanah 

Rabu, 29 Januari 2025 - 13:31 WIB

Telkom Jangan Pencitraan, Komitmen Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dilakukan Sejak Lama Bukan Saat Terseret Kasus

Jumat, 24 Januari 2025 - 13:23 WIB

CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:23 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:17 WIB

Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya

Berita Terbaru