JAKARTA RAYA – Sebanyak 165 pegawai negeri sipil (PNS) anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta diduga terlibat judi online (judol). Salah satu anggota memberikan deposit yang tinggi, yakni Rp 194 juta.
Dari surat yang dilihat pada Jumat (20/9/2024), terlihat adanya anggota yang total depositnya mencapai Rp 194.087.791 dan tercatat dengan frekuensi deposit sebanyak 193 kali. Selain itu, adapula total deposit mencapai Rp141.540.000 dengan frekuensi deposit sebanyak 26 kali.
Kemudian, ada juga total deposit mencapai Rp122.854.000 denhan frekuensi deposit sebanyak 79 kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data itu tercatat dalam surat permintaan klarifikasi dari Inspektorat kepada Kepala Satpol PP Jakarta, Arifin, terkait sumber data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Pada surat bernomor e.0519.P4.01.00 yang dikeluarkan pada 10 September 2024 dan ditandatangani oleh Sekretaris Inspektur DKI Jakarta, Dina Himawati, Inspektorat menyinggung pembinaan kepegawaian dan kode etik kepegawaian.
Adapun jumlah total transaksi judi online dari 165 anggota Satpol PP Jakarta pada tahun 2023 senilai sekitar Rp2,3 miliar.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara terkait beredarnya surat dari Inspektorat kepada Satpol PP soal 165 pegawai negeri sipil (PNS) anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta dilaporkan bermain judi online (judol). Heru Budi pun membenarkan adanya surat klarifikasi itu.
“Iya, itu kan dalam rangka pembinaan, inspektorat bersurat ke Satpol PP untuk pembinaan dan klarifikasi,” kata Heru Budi kepada wartawan di Kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (20/9/2024).
Heru Budi menambahkan, dirinya menyerahkan hal itu kepada Kepala Satpol PP untuk mengklarifikasi hal tersebut.
“Ya, ada surat dari inspektorat, klarifikasi untuk di cek kembali. Ada yang bener ada yang tidak,” ujarnya. (hab)