Anomali Harga Gabah di Musim Kemarau, BPS: Harga di Tingkat Petani dan Penggilingan Turun

Rabu, 4 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA – Di tengah musim kemarau yang sering menyebabkan penurunan produksi dan kenaikan harga gabah serta beras, Badan Pusat Statistik (BPS) justru melaporkan adanya penurunan rata-rata harga gabah pada Agustus 2024 sebesar 0,07 persen (Month to Month/MoM). Anomali ini bertolak belakang dengan pola biasanya, terutama karena tahun ini Indonesia menghadapi El Nino yang cukup ganas, menyebabkan kemarau panjang.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Agustus 2024 turun sebesar 1,15 persen secara bulanan (MoM), sementara harga beras premium di penggilingan turun 1,19 persen.

“Selama Agustus 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani mencapai Rp6.422,00 per kg, turun 1,15 persen. Di tingkat penggilingan, harga mencapai Rp6.566,00 per kg, turun 0,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Pudji dalam rilis resmi BPS, Senin, 2 September 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pudji juga menambahkan bahwa penurunan harga beras terjadi di seluruh Indonesia, mencakup berbagai jenis kualitas, baik medium maupun premium. “Harga yang kami sampaikan di sini merupakan harga rata-rata beras dari berbagai kualitas dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga :  600 Ribu Ton Beras Impor Masuk Indonesia

Penurunan harga ini, menurut Pudji, sebagian besar disebabkan oleh beberapa wilayah sentra yang tengah memasuki masa panen raya. Sementara itu, kenaikan harga di sejumlah daerah umumnya terjadi di wilayah yang tidak sedang dalam masa panen.

“Survei ini mencakup 1.853 observasi transaksi penjualan gabah di 26 provinsi. Dari 89,21 persen observasi kualitas GKP dan GKG, terdapat 11,07 persen harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” tambah Pudji.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menggenjot produksi padi melalui Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, menyatakan bahwa anomali ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang diambil Kementan mampu merespons perubahan iklim dan tantangan di sektor pertanian dengan efektif.

“Fenomena ini mungkin belum pernah terjadi dalam 30 tahun terakhir, bahkan sejak Indonesia merdeka. Artinya, program dan kebijakan Kementan terkait pompanisasi dan oplah sudah tepat, karena berdampak positif terhadap peningkatan produksi,” kata Arief.

Baca Juga :  Impor Daging Kerbau Nanti Dulu, Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah dan Jagung Petani

Arief menjelaskan bahwa sejak dulu, penurunan harga gabah dan beras, termasuk di tingkat penggilingan padi, menjadi tren yang lazim selama musim kemarau akibat berkurangnya produksi karena keterbatasan air. Namun, berkat langkah-langkah proaktif yang diambil Kementan dalam menghadapi tantangan iklim, tren tersebut berhasil dibalik.

“Dulu, musim kemarau selalu dikaitkan dengan menurunnya produksi, yang mengakibatkan harga beras dan gabah cenderung naik. Namun, tahun ini, skenario tersebut tidak terjadi. Data BPS menunjukkan bahwa harga gabah justru mengalami penurunan, yang mengindikasikan bahwa produksi padi nasional berada dalam kondisi yang baik, bahkan berlimpah,” ungkap Arief.

Peningkatan produksi beras nasional juga terkonfirmasi melalui Kerangka Sampling Area (KSA) BPS yang disampaikan pada rapat pengendalian inflasi beberapa waktu lalu. Produksi beras diproyeksikan juga akan bertambah di Bulan September 2,87 juta ton, dan Oktober 2,59 juta ton. Jika dibandingkan dengan angka produksi dibulan yang sama pada tahun sebelumnya, selisihnya cukup signifikan yakni sebesar 356.329 ton di September dan 396.604 ton di Oktober. (hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Hari Pelanggan 2024, Epson Indonesia Tingkatkan Pelayanan Purna Jual
Hari Pelanggan Nasional, PLN Kunjungi Mall Terbesar Jakarta Utara Summarecon Mall Kelapa Gading
Diana Dewi Khawatirkan Indonesia Terjebak MIT di Momen Indonesia Emas 2045
Wakil Presiden Hadir, PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63
Peringati HUT RI, Autodesk ASEAN Bersama Cahayatama Indonesia dan Kementerian ATR/BPN Salurkan CSR ke Daerah 3T
Kembali Pimpin Kadin DKI Jakarta periode 2024-2029,Diana Dewi Siap Melanjutkan Program yang Sudah Baik
Dukung Peningkatan Literasi Keuangan di Kalangan Pelajar, Bank DKI Gelar Sosialisasi Tabungan SimPel dan Program KEJAR
Meski Sempat Diterpa Covid-19, Diana Dewi Berhasil Membangun Kantor Baru Kadin DKI
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 11:12 WIB

Hari Pelanggan 2024, Epson Indonesia Tingkatkan Pelayanan Purna Jual

Kamis, 5 September 2024 - 11:17 WIB

Hari Pelanggan Nasional, PLN Kunjungi Mall Terbesar Jakarta Utara Summarecon Mall Kelapa Gading

Rabu, 4 September 2024 - 12:26 WIB

Diana Dewi Khawatirkan Indonesia Terjebak MIT di Momen Indonesia Emas 2045

Rabu, 4 September 2024 - 08:19 WIB

Anomali Harga Gabah di Musim Kemarau, BPS: Harga di Tingkat Petani dan Penggilingan Turun

Jumat, 16 Agustus 2024 - 11:16 WIB

Wakil Presiden Hadir, PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63

Berita Terbaru

Daerah

Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Didesak Diturunkan

Sabtu, 7 Sep 2024 - 09:18 WIB