Diana Dewi Khawatirkan Indonesia Terjebak MIT di Momen Indonesia Emas 2045

Rabu, 4 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA – Middle Income Trap (MIT) menggambarkan situasi dimana negara berpendapatan menengah tidak dapat melakukan transisi menuju negara berpendapatan tinggi.

Hal ini disebabkan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah, biaya produksi tinggi dan produksi barang belum memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga tidak dapat bersaing secara internasional.

MIT mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat, pendapatan per kapita stagnan, dan standar hidup masyarakat tidak meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Umum KADIN DK Jakarta Hj. Diana Dewi dalam unggahannya di @dianadewi.id menyatakan bahwa menurunnya jumlah kelas menengah di Indonesia menjadi kelas menengah rentan atau bahkan miskin harus ditanggapi dengan serius oleh berbagai pihak terkait, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga :  Dipanggil ke Istana, KADIN DKI Jakarta Beri Masukan Kepada Presiden soal Kondisi Perekonomian Nasional

“Kita tidak ingin pada saat momen Indonesia Emas nanti, negara kita masih tergolong sebagai negara yang terjebak oleh Middle Income Trap (MIT).” Ungkapnya.

“Inflasi memang jadi salah satu faktor, tetapi penurunan daya beli tidak dapat dipungkiri jadi faktor terbesar hal ini dapat terjadi.

Diana Dewi menghimbau agar ada solusi konkret yang bisa mengatasi hal ini.” Tambahnya.

“Dari sisi kami sebagai pengusaha, kepastian hukum serta efisiensi birokrasi adalah hal yang penting untuk mendorong iklim usaha yang kompetitif serta terus mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dengan upah yang layak.” Pungkasnya.

Baca Juga :  Di Bawah Komando Diana Dewi, Kadin DKI Jakarta Siap Dukung Jakarta Jadi Kota Global dan Wujudkan Indonesia Emas

Merilis Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI, dalam beberapa dasawarsa, hanya sedikit negara berpendapatan menengah di Kawasan Asia-Pasifik yang dapat melakukan transisi menuju negara berpendapatan tinggi, termasuk Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan.

Indonesia sendiri tengah melakukan akselerasi dan menargetkan untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi di tahun 2036-2038 sesuai visi Indonesia Emas 2045. (eng)

Berita Terkait

Kirim 6 Ton Sampah Biomassa ke PLTU Lontar, PLN UID Jakarta Raya Dukung Energi Ramah Lingkungan
Dorong Percepatan Penggunaan Motor Listrik, POLYTRON dan Gojek Kolaborasi Luncurkan Program Khusus Mitra Pengemudi
Semakin Diminati Warga Jakarta, PLN Mobile Catat 1,7 Juta Transaksi
19 Kadin Provinsi Sepakat Siapkan Munas Kadin
Tas Biru “Bantuan Wapres Gibran”
Raih Gold Pada SNI Award 2024, PLN Jakarta Buktikan Kinerja Terus Tumbuh
Indomaret dan Baygon Gelar CSR PSN Bersama Jumantik di Jakarta Timur
Wamenaker Noel Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama, Ada Anak Butuh Sekolah
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:24 WIB

Kirim 6 Ton Sampah Biomassa ke PLTU Lontar, PLN UID Jakarta Raya Dukung Energi Ramah Lingkungan

Selasa, 3 Desember 2024 - 14:28 WIB

Dorong Percepatan Penggunaan Motor Listrik, POLYTRON dan Gojek Kolaborasi Luncurkan Program Khusus Mitra Pengemudi

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:23 WIB

Semakin Diminati Warga Jakarta, PLN Mobile Catat 1,7 Juta Transaksi

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:24 WIB

19 Kadin Provinsi Sepakat Siapkan Munas Kadin

Selasa, 3 Desember 2024 - 06:37 WIB

Tas Biru “Bantuan Wapres Gibran”

Berita Terbaru

Pemerintahan

Menaker Buka Kick Off Quick Wins Pelatihan Vokasi di BBPVP Serang

Selasa, 3 Des 2024 - 11:23 WIB