Erick Minta BUMN Borong Dolar, Airlangga: Itu Tidak Bijak

Jumat, 19 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar,”

JAKARTARAYA-Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespon imbauan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke perusahaan-perusahaan pelat merah untuk memborong dolar Amerika Serikat (AS) sebanyak mungkin.

Imbauan itu dilontarkan Erick yang memprediksi nilai tukar rupiah akan semakin anjlok bahkan menembus angka Rp16.500 per dolar AS.
Airlangga pun menilai bahwa imbauan Erick yang diberikan saat rupiah kondisi dolar AS tengah menguat ini sebagai sesuatu yang tidak bijak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar,” jelas Airlangga, dalam konferensi pers, Kamis (18/4).

Baca Juga :  PKS Pede Menang Pilkada 2024 Minimal 60 Persen

Ia menegaskan kepada para Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menahan impor konsumtif di tengah pelemahan rupiah saat ini. “Kita meminta kalau impor konsumtif ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, pemerintah memiliki cara untuk memperkuat fundamental rupiah. Salah satunya melalui aturan devisa hasil ekspor (DHE). Adapun, cadangan devisa yang kuat dan stabil bisa menjaga dan memperkuat posisi nilai tukar rupiah terhadap USD.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pembelian barang boleh dilakukan jika memang diperlukan.

“Tetapi kalau sifatnya konsumtif ya seperti yang disampaikan Pak Menko tadi itu tadi kita tahan dulu,” tegas Suahasil.

Suahasil juga mengimbau para eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspor (DHE) dalam bentuk valuta asing (valas) di dalam negeri. Khususnya eksportir di sektor ekstraktif seperti pertanian dan perkebunan.

Baca Juga :  Arsenal Tumbangkan Liverpool : Alisson-Van Dijk Buat Liverpool Kalah

“Devisa hasil ekspor kita terutama beberapa sektor yang ekstraktif, sektor pertanian perkebunan itu dibawa kembali pulang ke Indonesia untuk periode waktu tertentu. Kalau dia pulang itu akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Ia menyebut BUMN yang terdampak bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri yang besar seperti PT Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat.

“Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat,” tambahnya. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

Warga NU Jatim Melawan Tradisi Elit DPP PKB
Kultur Elit PKB yang Wajib Ditinggalkan: Tantangan bagi Masa Depan Partai Kebangkitan Bangsa
Hasto Tuding Jokowi Ingin Pilkada DKI 2 Putaran
Pengelolaan Kantin Sekolah Negeri di Jakarta harus Transparan
Tutup Kampanye Pilkada Banten, Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama
Ribuan Massa Gelar Doa Bersama untuk Kemenangan Airin-Ade di Pilkada Banten
Tutup Kampanye Pilkada Banten, Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama
Pahami Asta Cita Prabowo, Airin-Ade Dorong Kemandirian Desa
Berita ini 20 kali dibaca
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespon imbauan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke perusahaan-perusahaan pelat merah untuk memborong dolar Amerika Serikat (AS) sebanyak mungkin. Imbauan itu dilontarkan Erick yang memprediksi nilai tukar rupiah akan semakin anjlok bahkan menembus angka Rp16.500 per dolar AS. Airlangga pun menilai bahwa imbauan Erick yang diberikan saat rupiah kondisi dolar AS tengah menguat ini sebagai sesuatu yang tidak bijak.

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 09:24 WIB

Warga NU Jatim Melawan Tradisi Elit DPP PKB

Kamis, 28 November 2024 - 09:13 WIB

Kultur Elit PKB yang Wajib Ditinggalkan: Tantangan bagi Masa Depan Partai Kebangkitan Bangsa

Kamis, 28 November 2024 - 07:02 WIB

Hasto Tuding Jokowi Ingin Pilkada DKI 2 Putaran

Senin, 25 November 2024 - 04:16 WIB

Pengelolaan Kantin Sekolah Negeri di Jakarta harus Transparan

Senin, 25 November 2024 - 04:12 WIB

Tutup Kampanye Pilkada Banten, Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama

Berita Terbaru

Pemerintahan

Menaker Buka Kick Off Quick Wins Pelatihan Vokasi di BBPVP Serang

Selasa, 3 Des 2024 - 11:23 WIB