JAKARTA RAYA – Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat buka suara terkait polemik yang menyeret Mahkamah Konstitusi (MK) usai putusan terkait batas usia capres dan cawapres.
Arief mengaku mempunyai wacana untuk mereshuffle seluruh hakim konstitusi termasuk dirinya. Arief mengatakan hal itu muncul usai buntu untuk menjaga kehormatan MK.
“Dalam benak saya, terakhir-terakhir ini mengatakan, sepertinya kok Mahkamah Konstitusi sembilan-sembilan hakimnya kok harus direshuffle. Sampai pada titik itu. Karena kebuntuan saya, bagaimana harus menjaga muruah ini. Dalam hati saya mengatakan itu,” kata Arief Hidayat, Senin (30/10/20203).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun mengaku bingung apakah MK bisa kembali pulih. Hal itu menjawab prahara yang terjadi terkait dengan putusan terkait batas usia tersebut.
“Apa iya ya, kita mampu pulih, Kalau tidak mampu pulih, apa kita memang bersembilan memang harus direshuffle?” ucap dia.
Ia pun menyerahkan keputusan tersebut di tangan masyarakat. Kendati masyarakat menginginkan perubahan struktur hakim MK sebagai solusi, ia pun rela diganti untuk ikut memberikan solusi.
“Kalau ini keinginan Bangsa Indonesia untuk mereshuffle, bagi saya ya saya kira enggak apa-apa. Karena kecintaan kepada bangsa dan negara ini untuk melanjutkan pembangunan pembangunan yang sudah dilakukan selama ini,” tuturnya.
Guru Besar Universitas Diponegoro itu itu kemudian menyinggung tujuan lahirnya Mahkamah Konstitusi pada era reformasi untuk menghilangkan KKN. Arief kemudian meminta agar benih KKN tidak hidup lagi di Indonesia.
“Era reformasi menafikan apa yang namanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Itu amanah reformasi. Sehingga lahir lembaga-lembaga misalnya Mahkamah Konstitusi. Itu anak kandung dari reformasi yang mencoba menjadi penafsir konstitusi dalam rangka menghilangkan korupsi, kolusi dan nepotisme. Ini harus diberantas, ini tidak boleh lagi hidup di Indonesia. Tapi kok ini ada kecenderuangan ke situ,” tutupnya.(hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah