Kerap Beri Jawaban Bodoh, ChatGPT Mulai Ditinggalkan Pengguna

Kamis, 14 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ChatGPT mulai ditinggalkan penggunanya

ChatGPT mulai ditinggalkan penggunanya

JAKARTA RAYA – ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) adalah sistem kecerdasan buatan yang berfungsi melakukan interaksi dalam percakapan berbasis teks. Tapi, saat ini platform tersebut kerap menampilkan jawaban bodoh sehingga ditinggalkan penggunanya.

Melansir Techradar, Kamis (14/9/2023), menurut SimilarWeb, trafik ke situs ChatGPT milik OpenAI turun hampir 10 persen dibandingkan bulan lalu. Sementara metrik dari Sensor Tower juga menunjukkan bahwa pengunduhan aplikasi di iOS juga mengalami penurunan.

Seperti yang dilaporkan oleh Insider, pengguna berbayar dari model GPT-4 mengeluh di media sosial dan forum OpenAI tentang penurunan kualitas output dari chatbot. Jawaban yang diberikan memang lebih cepat, tapi kualitasnya sangat rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peter Yang, pimpinan produk Roblox, menggunakan Twitter untuk mengecam hasil kerja chatbot baru-baru ini. Ia mengatakan bahwa ChatGPT saat ini memiliki kualitas yang sangat buruk.

Seorang pengguna dalam sebuah forum mengatakan bahwa pengalaman menggunakan GPT-4 baru-baru ini terasa “seperti mengendarai Ferrari selama sebulan dan tiba-tiba berubah menjadi pikap tua yang dipukuli”.

Baca Juga :  TikTok Beri Label Khusus pada Konten AI

Berdasarkan penuturan para pengguna, ada satu titik beberapa pekn lalu, di mana GPT-4 menjadi jauh lebih cepat tetapi mengorbankan performa. Komunitas AI berspekulasi hal ini disebabkan oleh pergeseran etos desain OpenAI di balik model pembelajaran mesin yang lebih kuat.

Developer memecahnya menjadi beberapa model yang lebih kecil yang dilatih di area tertentu. Itu dapat bertindak bersama-sama untuk memberikan hasil akhir yang sama sekaligus lebih ringan untuk dijalankan oleh OpenAI.

OpenAI belum secara resmi mengonfirmasi hal ini, karena belum ada perubahan besar pada cara kerja GPT-4. Tapi, Sharon Zhou, CEO perusahaan pembuat AI Lamini, mengatakan ide multi-model sebagau langkah alami berikutnya dalam mengembangkan GPT-4.

Namun, ada masalah mendesak lainnya dengan ChatGPT yang dicurigai oleh beberapa pengguna sebagai penyebab penurunan kinerja baru-baru ini. Mereka meyakini masalah yang ada tidak siap untuk diatasi oleh industri AI.

Model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT dan Google Bard mengikis internet publik untuk mendapatkan data yang akan digunakan saat membuat tanggapan. Ledakan besar dalam konten yang dihasilkan oleh AI secara online, memungkinkan LLM mengambil materi yang telah dihasilkan oleh AI ketika berburu informasi di Internet.

Baca Juga :  Perkuat Industri Lokal dan Konsumsi Produk Dalam Negeri, Epson Resmikan Pabrik Proyektor Buatan Indonesia di Cikarang

Hal ini berisiko menciptakan lingkaran umpan balik, di mana model AI ‘belajar’ dari konten yang dihasilkan oleh AI itu sendiri. Ini dapat mengakibatkan penurunan koherensi dan kualitas output secara bertahap.

Dengan banyaknya LLM yang kini tersedia bagi para profesional dan masyarakat luas, risiko kanibalisme AI menjadi semakin lazim. Terutama karena belum ada demonstrasi yang berarti tentang bagaimana model AI dapat secara akurat membedakan antara informasi ‘nyata’ dan konten yang dihasilkan oleh AI.

Namun, kanibalisasi konten lebih merupakan risiko bagi masa depan AI itu sendiri. Ini sesuatu yang mengancam merusak fungsionalitas alat seperti ChatGPT, yang bergantung pada materi asli buatan manusia untuk mempelajari dan menghasilkan konten.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Binokular Media Utama Dukung Regulasi Usia Penggunaan Media Sosial, Langkah Strategis untuk Lindungi Anak
Cuma Rp300 Ribuan, HUAWEI FreeBuds SE 3: TWS Earbuds Stylish Siap Berikan Pengalaman Audio Berkualitas
Epson Indonesia Gandeng Institut Kesenian Jakarta Dorong Kreativitas Generasi Muda di SPOTLIGHT 2024 melalui Teknologi Cetak Inovatif
Epson Indonesia Luncurkan Printer Label Berwarna Terbaru dengan Tema “The New CW-C8050: BE BOLD, BE COLORFUL”
PT PLN Siapkan 500 SPKLU
137 Warga Indonesia Terjerat Pinjol
Epson Indonesia Perkenalkan Proyektor Canggih di IHEAC 2024
Epson Raih Penghargaan Good Design Awards 2024 untuk Lima Printer dan Meja Portabel Auto Color Chart Reading
Berita ini 79 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 14:29 WIB

Binokular Media Utama Dukung Regulasi Usia Penggunaan Media Sosial, Langkah Strategis untuk Lindungi Anak

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:37 WIB

Cuma Rp300 Ribuan, HUAWEI FreeBuds SE 3: TWS Earbuds Stylish Siap Berikan Pengalaman Audio Berkualitas

Minggu, 15 Desember 2024 - 14:19 WIB

Epson Indonesia Gandeng Institut Kesenian Jakarta Dorong Kreativitas Generasi Muda di SPOTLIGHT 2024 melalui Teknologi Cetak Inovatif

Rabu, 11 Desember 2024 - 11:24 WIB

Epson Indonesia Luncurkan Printer Label Berwarna Terbaru dengan Tema “The New CW-C8050: BE BOLD, BE COLORFUL”

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:17 WIB

PT PLN Siapkan 500 SPKLU

Berita Terbaru

Pemerintahan

Bakamla RI dan Japan Coast Guard Gelar Passing Exercise

Sabtu, 25 Jan 2025 - 18:17 WIB