JAKARTA RAYA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea meluncurkan Pusat Kreativitas Digital Berbasis Kearifan Lokal yang bernama Rumah Indonesiana, di Jakarta (6/9). Kegiatan peluncuran Rumah Indonesiana yang berlokasi di Museum Kebangkitan Nasional ini dihadiri oleh pihak Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, sementara pihak Korea diwakili oleh Direktur Divisi Hallyu Support Sim Minseok.
Rumah Indonesiana bertujuan untuk mengembangkan kapasitas pembuatan konten digital yang nantinya akan menjadi pusat inkubasi dan creatif hub bagi para pembuat konten dengan fokus pada kearifan lokal. Enam lokasi di Indonesia telah direncanakan sebagai lokasi program Rumah Indonesiana, yaitu DKI Jakarta, Kabupaten Sikka, Jambi, Makassar, Bali, dan Cirebon. Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta Pusat menjadi lokasi pertama yang diluncurkan sebagai Rumah Indonesiana.
Dalam sambutannya, Hilmar Farid menjelaskan bahwa Museum Kebangkitan Nasional adalah tempat penting dan bersejarah bagi Indonesia. Pemilihan lokasi di Museum Kebangkitan Nasional ini sesuai dengan tujuan dari kerja sama antara Indonesia dan Republik Korea, yaitu semangat belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap program ini bisa menjadi sebuah hub untuk kreatifitas,” ujar Hilmar Farid. “Ide kreatif itu penting untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Korea di sektor seni dan budaya dapat berlanjut di masa mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Sim Minseok mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat berkembang dalam bidang industri kreatif. “Kami berharap akan semakin banyak talenta Indonesia yang tumbuh lewat kerja sama Korea dan Indonesia di Rumah Indonesiana (House of Indonesiana),” imbuhnya.
Melalui program ini, berbagai pelatihan akan diselenggarakan untuk meningkatkan keahlian para profesional di berbagai bidang kreatif. Lingkup program pelatihan yang akan dilaksanakan antara lain animasi, konten seluler (mobile content), konten pendidikan seni dan budaya, dan dokumenter. Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Rumah Indonesiana ini dilaksanakan lima tahun mulai dari 2023 hingga 2027.
Rumah Indonesiana juga memiliki tujuan jangka panjang untuk membangun kesadaran di kalangan pembuat konten digital tentang pentingnya pelestarian budaya. Di era globalisasi, konten digital berbasis budaya lokal tidak hanya menjadi alat untuk melestarikan warisan budaya tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan Indonesia di panggung dunia.
Dengan adanya Rumah Indonesiana, para pembuat konten lokal diharapkan dapat lebih mengembangkan kemampuan mereka dalam menciptakan karya-karya yang berkualitas serta memperluas jejaring kolaborasi yang dapat membawa dampak positif bagi perkembangan budaya digital di Indonesia. Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana sinergi antar dua negara dapat menghasilkan inisiatif yang berdampak signifikan bagi pemajuan kebudayaan. (hab)