JAKARTA RAYA – Konsumsi buah di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan rekomendasi standar kesehatan dunia. Beberapa faktor yang memengaruhi kondisi ini mencakup aspek ekonomi, budaya, aksesibilitas, dan kurangnya edukasi gizi. Berikut laporan lengkapnya.
Faktor Ekonomi
Harga buah yang relatif mahal menjadi kendala utama bagi masyarakat untuk menjadikannya sebagai bagian dari konsumsi harian. Selain itu, penghasilan yang terbatas membuat masyarakat lebih memilih membeli kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak, dan lauk-pauk.
Faktor Budaya dan Kesadaran
Kurangnya kesadaran akan pentingnya konsumsi buah untuk kesehatan juga berperan besar. Tradisi konsumsi makanan pokok seperti nasi, gandum, dan umbi-umbian yang mendominasi pola makan masyarakat turut menggeser perhatian terhadap buah-buahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Faktor Aksesibilitas
Banyak daerah di Indonesia, khususnya pedesaan, masih memiliki keterbatasan akses ke pasar atau toko buah. Selain itu, ketersediaan buah yang tidak merata dan kualitas yang kadang kurang konsisten membuat masyarakat enggan menjadikannya sebagai prioritas.
Faktor Lainnya
Minimnya edukasi gizi di kalangan masyarakat menjadi penyebab lain rendahnya konsumsi buah. Masyarakat cenderung memilih makanan yang tidak seimbang karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat. Di sisi lain, kondisi geografis dan iklim yang beragam juga menyebabkan pasokan buah tertentu terbatas di beberapa wilayah.
Upaya Meningkatkan Konsumsi Buah
Untuk meningkatkan konsumsi buah di masyarakat, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:
1. Peningkatan Edukasi Gizi: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat buah bagi kesehatan melalui program kampanye kesehatan.
2. Membuat Buah Lebih Terjangkau: Menurunkan harga buah melalui subsidi atau mendorong produksi lokal yang lebih efisien.
3. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan: Memastikan distribusi buah yang merata dengan kualitas yang terjamin, terutama di daerah terpencil.4. Kebijakan Pendukung: Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung petani lokal dan memperbaiki rantai distribusi buah.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan konsumsi buah di Indonesia dapat meningkat, mendukung kesehatan masyarakat, dan berkontribusi pada pembangunan gizi nasional. (pur)