Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya

Sabtu, 18 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA – Konsumsi buah di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan rekomendasi standar kesehatan dunia. Beberapa faktor yang memengaruhi kondisi ini mencakup aspek ekonomi, budaya, aksesibilitas, dan kurangnya edukasi gizi. Berikut laporan lengkapnya.

Faktor Ekonomi

Harga buah yang relatif mahal menjadi kendala utama bagi masyarakat untuk menjadikannya sebagai bagian dari konsumsi harian. Selain itu, penghasilan yang terbatas membuat masyarakat lebih memilih membeli kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak, dan lauk-pauk.

Faktor Budaya dan Kesadaran

Kurangnya kesadaran akan pentingnya konsumsi buah untuk kesehatan juga berperan besar. Tradisi konsumsi makanan pokok seperti nasi, gandum, dan umbi-umbian yang mendominasi pola makan masyarakat turut menggeser perhatian terhadap buah-buahan.

Faktor Aksesibilitas

Banyak daerah di Indonesia, khususnya pedesaan, masih memiliki keterbatasan akses ke pasar atau toko buah. Selain itu, ketersediaan buah yang tidak merata dan kualitas yang kadang kurang konsisten membuat masyarakat enggan menjadikannya sebagai prioritas.

Faktor Lainnya

Minimnya edukasi gizi di kalangan masyarakat menjadi penyebab lain rendahnya konsumsi buah. Masyarakat cenderung memilih makanan yang tidak seimbang karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat. Di sisi lain, kondisi geografis dan iklim yang beragam juga menyebabkan pasokan buah tertentu terbatas di beberapa wilayah.

Upaya Meningkatkan Konsumsi Buah

Untuk meningkatkan konsumsi buah di masyarakat, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:

Baca Juga :  Kenali Penyebab Munculnya Jerawat dan Cara Mengatasinya

1. Peningkatan Edukasi Gizi: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat buah bagi kesehatan melalui program kampanye kesehatan.

2. Membuat Buah Lebih Terjangkau: Menurunkan harga buah melalui subsidi atau mendorong produksi lokal yang lebih efisien.

3. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan: Memastikan distribusi buah yang merata dengan kualitas yang terjamin, terutama di daerah terpencil.4. Kebijakan Pendukung: Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung petani lokal dan memperbaiki rantai distribusi buah.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan konsumsi buah di Indonesia dapat meningkat, mendukung kesehatan masyarakat, dan berkontribusi pada pembangunan gizi nasional. (pur)

Berita Terkait

CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden
Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia
Virus HMPV Merebak
Ketua Fraksi PKS: Revisi UU Kesehatan, Liberalisasi dalam Dunia Kesehatan
KTKI-Perjuangan Desak Menpan RB dan Kepala BKN Beri Sanksi Terkait Dugaan Rangkap Jabatan Dirut RSCM dan Ketua KKI Eks Dirjen Nakes yang Non PNS Aktif
Lapor Presiden Prabowo usai ke Mas Wapres, KTKI Perjuangan Adukan Penyalahgunaan Kekuasaan Budi Gunadi atas Terbitnya Keppres KKI
DLH DKI Pantau Kualitas Udara Jakarta dari 31 SPKU
KTKI Laporkan Dugaan Maladministrasi ke ‘Lapor Mas Wapres’, Tuntut Pembatalan PMK 12/2024 dan Keppres 69/M/2024
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 13:23 WIB

CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:23 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:17 WIB

Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:29 WIB

Virus HMPV Merebak

Jumat, 29 November 2024 - 10:17 WIB

Ketua Fraksi PKS: Revisi UU Kesehatan, Liberalisasi dalam Dunia Kesehatan

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Sri Mulyani.(ist)

Nasional

Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:20 WIB