JAKARTA RAYA – Nama Adhi Kismanto mendadak menjadi sorotan publik setelah terungkap bahwa ia diduga memiliki peran penting dalam pengamanan situs judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Adhi Kismanto, yang dikenal sebagai ahli dalam bidang teknologi informasi (IT), diduga terlibat dalam proses pemblokiran atau pengamanan lebih dari 1.000 situs judi online yang beroperasi di Indonesia. Namun, yang mengejutkan, Adhi bukanlah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja secara resmi di bawah naungan Komdigi, melainkan seorang pihak luar yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan pejabat di kementerian tersebut.
Jaringan dan Keterkaitan dengan Pejabat Komdigi
Menurut informasi yang berkembang di media sosial, terutama yang diungkap oleh akun Twitter @PartaiSocmed, Adhi Kismanto atau yang sering disebut dengan alias “Fallen,” diduga menjadi suruhan dari seorang eks komisaris BUMN, Zulkarnaen Apriliantony. Zulkarnaen, yang lebih dikenal dengan nama Tony Tomang, diduga menjadi penghubung antara Adhi dengan pejabat penting di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), termasuk Budi Arie, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kominfo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada informasi bahwa Adhi Kismanto alias Fallen ini adalah orang IT yang meskipun bukan ASN di Kominfo, memiliki hubungan dekat dengan pejabat tinggi di Komdigi,” ungkap akun @PartaiSocmed.
Peran Adhi Kismanto dalam Pengamanan Situs Judi Online
Lebih lanjut, dugaan peran Adhi dalam pengamanan situs judi online pun terungkap. Dalam praktiknya, Adhi diduga menjadi orang yang pertama kali mengakses hasil crawling atau pemindaian terhadap situs-situs judi online menggunakan kata kunci tertentu (seperti “gacor”, “88”, dan lainnya) yang kemudian diserahkan kepada bagian lain untuk disortir.
Namun, karena ia memiliki akses pertama terhadap hasil crawling tersebut, Adhi diduga dapat melakukan manipulasi dengan menyisihkan situs judi online yang “dilindungi” atau bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu. “Karena dia yang pertama menerima hasil crawling, Adhi Kismanto bisa melakukan kecurangan, dengan cara menyisihkan situs-situs judi yang ‘dibina’ agar tidak terdeteksi oleh mesin pencarian,” tulis @PartaiSocmed.
Praktik ini memungkinkan situs judi online yang sebenarnya sudah terdaftar untuk diblokir atau terdeteksi, tetap dapat beroperasi tanpa masalah. Hal ini menambah kecurigaan bahwa ada jaringan di dalam Komdigi yang melindungi situs-situs tersebut dengan imbalan tertentu.
Keterkaitan dengan Budi Arie
Selain itu, hubungan antara Adhi dan Budi Arie juga semakin menjadi sorotan setelah terungkap bahwa Adhi diketahui memiliki kedekatan pribadi dengan Budi Arie. Salah satu bukti yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa Budi Arie hadir dalam acara pernikahan Adhi Kismanto. Keterkaitan ini menambah perdebatan mengenai apakah Budi Arie mengetahui atau bahkan terlibat dalam tindakan yang diduga melanggar hukum ini.
Pada saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie dikaitkan dengan kebijakan pemblokiran situs judi online yang ternyata dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu, termasuk Adhi Kismanto. Meski Budi Arie kini sudah tidak menjabat sebagai Menkominfo, ia belum memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai keterlibatannya dalam kasus ini.
Penyelidikan Terhadap Praktik Ilegal di Komdigi
Penangkapan sejumlah pegawai Komdigi terkait kasus judi online ini terus memunculkan nama-nama besar, dan kini fokus penyelidikan semakin mengarah pada peran Budi Arie. Menanggapi hal ini, Budi Arie yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, menghindari pertanyaan terkait keterlibatannya. “Saya fokus pada tugas saya sekarang, mengurus koperasi dan rakyat,” jawabnya singkat saat ditemui di Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa (5/11/2024).
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap keterlibatan lebih banyak pihak dalam skema pengamanan situs judi online yang melibatkan jaringan pejabat di Komdigi. (hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah