JAKARTA RAYA |
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan memperbanyak lokasi sementara (loksem) bagi pelaku UMKM di sekitar perkantoran termasuk di sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Dengan begitu, kata anggota DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/9) pasar para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya binaan Jakpreneur semakin luas dengan hadirnya loksem di sekitar perkantoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Loksem juga bisa menarik minat beli para karyawan. Ini kan sebetulnya peluang dari gedung-gedung sepanjang Jalan Sudirman, kita sediakan saja UMKM dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan para karyawan,” ujar Suhud.
Suhud berpendapat pemberdayaan UMKM di Jakarta perlu ditingkatkan demi menumbuhkan perekonomian lokal dan masyarakat dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap peluang kerja.
Karena itu, dia mengimbau Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) untuk meningkatkan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Hal ini agar keunikan dan standar kualitas produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk asing.
“UMKM kita harus difokuskan, dalam arti kita tidak bisa lagi semua harus seragam. Misalnya, Jakarta Timur ada budidaya ikan hias, di sana sudah jadi sentra,” tutur Suhud.
Menurut dia, edukasi pemanfaatan digitalisasi juga penting bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya.
Selain itu, pelatihan Bahasa Inggris diperlukan bagi para pelaku UMKM. Tujuannya agar membuka pintu kesempatan baru untuk pertumbuhan dan perkembangan usaha ke kancah internasional.
Terlebih, bagi para pelaku UMKM yang berada di pusat pariwisata dan keramaian seperti di Monumen Nasional (Monas).
“Penting ada pelatihan bahasa, supaya UMKM kita bisa berkomunikasi dengan turis. Menjadi fokus seperti Monas atau Bandara yang banyak turis,” kata Suhud.
Sementara itu, Dinas PPKUKM DKI menyatakan sejak 2018 telah memfasilitasi pemberian pelatihan teknik digitalisasi kepada pelaku usaha bersinergi dengan para pemangku kepentingan maupun e-commerce.
Kemudian pelatihan literasi digital kepada UKM binaan guna memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh platform digital dan e-commerce. Data per September 2024, total sebanyak 8.304 peserta telah mengikuti kegiatan ini.(JR)