JAKARTA RAYA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons rencana Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk membentuk zaken kabinet. Kabinet ini akan diisi oleh menteri yang berasal dari kalangan ahli, bukan dari representasi partai politik tertentu.
Jokowi menambahkan bahwa konsep zaken kabinet pernah diterapkan di Indonesia, seperti pada Kabinet Djuanda di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno pada tahun 1957.
“Bagus sekali, artinya kabinet yang bekerja, kabinet yang setelah dilantik akan segera bergerak dan tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak perlu. Saya yakin kabinet Prabowo akan sangat bagus,” tegas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menekankan bahwa jumlah menteri di kabinet Prabowo merupakan hak prerogatifnya sebagai Presiden yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Jokowi mengomentari isu yang beredar bahwa kabinet Prabowo akan lebih banyak dibandingkan kabinetnya. “Itu hak prerogatif presiden terpilih,” ujarnya.
Sebelumnya, pembentukan zaken kabinet ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani. Ia menyebut Prabowo ingin menghadirkan kabinet yang terdiri dari profesional yang ahli di bidang masing-masing, meskipun mereka diusulkan oleh partai.
“Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet, di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun berasal atau diusulkan dari partai politik,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (9/9) lalu.
Muzani menambahkan, dengan cara ini, tidak akan ada kehilangan relevansi antara kepakaran calon menteri dan jabatan yang akan diduduki. “Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki, karena mereka memiliki keahlian sesuai dengan jabatan yang disandang,” ucapnya. (hab)
Penulis : Hadits Abdillah
Editor : Hadits Abdillah