JAKARTA RAYA |
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana merespons isu terkait susu ikan menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam program pembagian susu gratis di pemerintahan Prabowo dan Gibran.
“Semua yang baik pasti akan kita akomodir, tapi kita lihat. (Saat ini) kita belum ke arah situ,” kata Dadan saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (10/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk pemenuhan program susu gratis, Dadan mengakui akan ada impor sapi ke depan. Hal ini agar Indonesia bisa swasembada susu sapi dalam jangka panjang.
“Dalam jangka panjang kita impor sapi, supaya Indonesia ke depan swasembada susu. (Jumlahnya) tanya Kementan, bertahap,” beber Dadan.
Sebelumnya, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan pengadaan susu dari peternakan sapi perah terintegrasi (mega farm) butuh waktu dua hingga tiga tahun. Untuk itu, ID FOOD mengkaji alternatif selain susu sapi untuk pemenuhan program susu gratis Prabowo-Gibran.
“Pengadaan susu dari mega farm butuh dua sampai tiga tahun, yang diusulkan maunya pengadaan awalnya maksimalkan ke peternak lokal di seluruh Indonesia, tapi jika tidak mungkin ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi, misal dari ikan ada juga,” kata Sis Apik di Gedung DPR RI, Rabu (4/9).
“Ini masih dalam kajian. Usulan ini pernah disampaikan beberapa tokoh masyarakat, tapi aroma dari susu ikan masih perlu perbaikan,” tambahnya. (jr)