Datangi Pangkalan Gas, Bahlil Disemprot Warga: Anak Kami Lapar!

Selasa, 4 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA RAYA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapat amarah dari warga saat meninjau salah satu pangkalan gas LPG 3 kg di kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025). Video kejadian tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @jakinformasi.

Dalam video tersebut, seorang warga bernama Effendi meluapkan kekesalannya karena kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Ia mengaku rela meninggalkan masakannya di rumah untuk mengantre, namun yang lebih ia pikirkan adalah anaknya yang kelaparan.

“Saya sekarang lagi masak, saya tinggal demi gas,” ujar Effendi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan bahwa antre panjang bukan masalah utama, melainkan dampak kelangkaan gas yang membuat kebutuhan dasar keluarganya terganggu.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Sebut Kesetaraan sebagai Isu yang Penting

“Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, Pak. Logika berjalan dong, Pak? Akal sehatnya berjalan dong, Pak?” serunya kepada Bahlil.

Bahlil berusaha meredakan emosi warga dengan meminta mereka untuk bersabar.

“Iya, iya, tenang, sabar ya,” ujar Bahlil.

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah sedang menangani permasalahan distribusi LPG 3 kg yang mengalami gangguan akibat kebijakan penghapusan daftar pengecer.

“Kita mengurus banyak orang, termasuk bapak juga,” tambahnya.

Pemerintah Kembali Izinkan Pengecer Berjualan

Kelangkaan gas LPG 3 kg telah menyebabkan antrean panjang di banyak daerah. Bahkan, seorang warga bernama Yonih meninggal dunia setelah mengantre gas di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Baca Juga :  JK Tantang TKN Buktikan Fitnah Dalam Film Dirty Vote Pakai Data

Menanggapi krisis ini, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri ESDM untuk kembali mengizinkan pengecer menjual gas melon. Bahlil mengumumkan bahwa pengecer kini bisa beroperasi kembali dengan status baru sebagai “sub-pangkalan.”

“Semua pengecer yang ada kami fungsikan kembali. Mereka per hari ini mulai menjadi sub-pangkalan,” kata Bahlil.

Keputusan ini bertujuan untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas subsidi agar lebih mudah diakses masyarakat. Selain itu, para sub-pangkalan akan menggunakan aplikasi MerchantApps Pangkalan Pertamina untuk mencatat data pembelian, jumlah tabung yang dijual, serta harga penjualan. Dengan langkah ini, pemerintah berharap distribusi gas LPG 3 kg bisa kembali lancar dan menghindari kelangkaan di kemudian hari. (hab)

Berita Terkait

Dugaan Korupsi Sewa Pesawat, CBA Desak Kejagung Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia dan PT PAS
PBNU dan Tantangan Globalisasi: Antara Independensi dan Pengaruh Poros Global
Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan
Anggaran Kementerian PKP Dipangkas Rp 3,6 Triliun untuk Efisiensi
Pemerintah Terus Gencarkan Pemberantasan Judi Online
NU dan Politik: Antara Independensi dan Kenyataan
CBA Desak Pertamina Patra Niaga Transparan Ungkap Dugaan Penyimpangan Distribusi Gas Elpiji 3Kg
Gelar Temu Kangen, IKAL 49 Bangga Banyak Anggota Jabat Posisi Strategis di Pemerintahan
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:28 WIB

Dugaan Korupsi Sewa Pesawat, CBA Desak Kejagung Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia dan PT PAS

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:14 WIB

PBNU dan Tantangan Globalisasi: Antara Independensi dan Pengaruh Poros Global

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:20 WIB

Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:06 WIB

Pemerintah Terus Gencarkan Pemberantasan Judi Online

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:25 WIB

NU dan Politik: Antara Independensi dan Kenyataan

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Sri Mulyani.(ist)

Nasional

Efisiensi Anggaran Dorong Percepatan Pembangunan

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:20 WIB