JAKARTA RAYA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan akan menindak tegas para pelaku pencurian komponen fasilitas umum yang terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota. Pernyataan ini disampaikan menyusul maraknya kasus hilangnya besi dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), halte, hingga pelat besi lapisan jalan tol.
“Kami sudah meminta Dinas Bina Marga dan trantib untuk melihat dan mempelajari yang ada di CCTV,” ujar Pramono di Jakarta Selatan, Minggu (27/4). Ia menambahkan, Pemprov DKI akan memantau dan memproses hukum pelaku. “Kami akan tuntut sekeras-kerasnya. Nggak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
Kasus Pencurian Terjadi di Banyak Titik
Sejumlah fasilitas umum dilaporkan kehilangan komponen besi secara mencolok. Di antaranya, besi anak tangga JPO di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat, dan besi halte di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Di Jalan Raya Bekasi, pagar dan besi pijakan JPO juga raib, menyebabkan kerusakan parah dan membahayakan pejalan kaki.
Kasus pencurian besar-besaran juga ditemukan di Tol Dalam Kota ruas Plumpang-Puit, di mana sekitar 400 pelat besi lapisan beton hilang. Di ruas Tol Wiyoto Wiyono, Papanggo, Jakarta Utara, ratusan pelat besi dan baut pengunci dilaporkan hilang. Bahkan, alat-alat yang diduga milik pelaku turut ditemukan di lokasi kejadian.
CCTV Akan Dipasang di Titik Rawan
Merespons maraknya pencurian ini, Pramono memerintahkan pemasangan CCTV di titik-titik rawan, terutama di lokasi yang sebelumnya mengalami kejadian serupa. “Di tempat-tempat lain yang memang ada pencurian, segera kita pasangin CCTV,” ujarnya.
Ia juga menyebut tengah memonitor langsung kondisi dua JPO di Cakung yang kini ditutup akibat pencurian. JPO tersebut berada di depan Kantor United Tractors dan Central Diesel. Kondisi di depan Central Diesel bahkan tergolong parah, dengan lubang besar menganga di sisi kiri dan kanan jembatan, membuatnya tidak aman untuk dilalui.
“Semua pencurian itu akan kita tindaklanjuti. Dan saya sudah minta untuk segera diperbaiki. Karena apa pun, JPO itu sangat dibutuhkan oleh warga,” kata Pramono.
Penutupan JPO di Cakung memaksa warga menyeberang langsung di jalan raya yang padat dan berbahaya. Pemerintah mengimbau masyarakat berhati-hati dan tetap waspada, sembari menunggu proses perbaikan dan peningkatan pengawasan keamanan. (hab)
Tinggalkan Balasan