Ganjar Bersepeda Penuh Kebahagiaan, Inilah Manfaatnya!

Kamis, 7 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ganjar bersama sang istri hobi bersepeda

Ganjar bersama sang istri hobi bersepeda

JAKARTARAYA – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, suka ‘nge-gowes’. Itu dilakukan dengan penuh kesenangan atau kebahagiaan. Meski memasuki usia 52 tahun, namun suami Siti Atiqoh Supriyanti, ini tetap prima dan bugar.

Terakhir, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menjajal jalur sepeda baru di Jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.

Ganjar memang hobi bersepeda. Hal itu dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Bersepeda menjadi salah satu olahraga favoritnya, termasuk aktivitas rutin bersepeda saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Belakangan ini, olahraga sepeda menjadi salah satu aktivitas trendi yang digemari banyak orang, baik anak-anak, kawula muda hingga paruh baya. Tak heran bila olahraga sepeda sarat manfaat kesehatan.

Inilah manfaat yang dihasilkan dari berolahraga sepeda.

1. Menaikan imunitas

Seiring bertambahnya usia, kekebalan tubuh seseorang mengalami penurunan. Namun bersepeda dapat memicu untuk memproduksi sel yang membantu tubuh dalam memerangi penyakit. Karena olahraga bersepeda disarankan untuk orang yang mulai masuk usia paruh baya.

Baca Juga :  Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama di Indonesia Segera Dibangun

Berdasarkan riset tahun 2018 menunjukkan bahwa bersepeda dapat menangkal efek penuaan dan menjaga sistem kekebalan tetap kuat.

Meski berusia tua, para pesepeda memproduksi sel kekebalan tubuh yang sama dengan orang yang lebih muda. Nge-gowes juga menjaga massa otot dan kekuatannya seiring bertambahnya usia, sambil mempertahankan kadar lemak, dan kolesterol tubuh yang stabil.

2. Kurangi Risiko Diabetes

Diabetes menjadi salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat saat beranjak tua. Pemicunya mulai dari pola makan, keturunan dan berbagai faktor lain yang tidak disadari.

Dikutip dari laman Technogym, risiko diabetes bisa ditekan jika rutin bersepeda. Olahraga ini masuk dalam tipe aerobik dengan jenis yang berulang dan konstan. Gerakan mengayuh sepeda bisa menekan risiko diabetes karena mengaktifkan 70% dari massa otot. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas sel untuk menyerap glukosa.

Baca Juga :  Kadin DKI Siap bekerja Sama dengan Ketiga Paslon untuk Mensejahterakan Rakyat Jakarta

Penurunan risiko diabetes sebesar 20% juga bisa dirasakan orang yang mulai rutin bersepeda ketika masuk usia patuh baya. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah penelitian di dunia kesehatan.

3. Kesehatan Mental

Studi dari jurnal ilmiah Jama Network Open menyatakan bersepeda untuk orang berusia 40 tahun sampai 60 tahun kaya akan manfaat. Satu diantara manfaatnya adalah mengurangi kecemasan dan stres.

Usia paruh baya memiliki risiko stres yang lebih rendah dibandingkan umur produktif namun bukan berarti minim tekanan. Kebiasaan bersepeda bisa jadi aktivitas menyenangkan yang berguna menjaga kesehatan mental seseorang.

Gowes juga dapat mengurangi risiko kardiovaskular lebih dari 40% dan kemungkinan menderita semua jenis tumor lebih dari 15%. Hal ini didapatkan dari penelitian kepada 315.000 orang di Amerika Serikat sejak 1990-an.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden
Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia
Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya
Virus HMPV Merebak
Ketua Fraksi PKS: Revisi UU Kesehatan, Liberalisasi dalam Dunia Kesehatan
KTKI-Perjuangan Desak Menpan RB dan Kepala BKN Beri Sanksi Terkait Dugaan Rangkap Jabatan Dirut RSCM dan Ketua KKI Eks Dirjen Nakes yang Non PNS Aktif
Lapor Presiden Prabowo usai ke Mas Wapres, KTKI Perjuangan Adukan Penyalahgunaan Kekuasaan Budi Gunadi atas Terbitnya Keppres KKI
DLH DKI Pantau Kualitas Udara Jakarta dari 31 SPKU
Berita ini 92 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 13:23 WIB

CBA Kritik Kemensos atas Pemborosan Anggaran, Dinilai Membangkang Arahan Presiden

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:23 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Kampung Pemulung, Kolaborasi Hotel Santika dan RSIA Dhia

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:17 WIB

Konsumsi Buah di Indonesia Masih Rendah, Berikut Faktor dan Solusinya

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:29 WIB

Virus HMPV Merebak

Jumat, 29 November 2024 - 10:17 WIB

Ketua Fraksi PKS: Revisi UU Kesehatan, Liberalisasi dalam Dunia Kesehatan

Berita Terbaru