Gibran Belum Dipecat, PDIP dan Jokowi Diisukan Main Dua Kaki

Senin, 13 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Megawati belum memecat Gibran dari kader PDIP

Megawati belum memecat Gibran dari kader PDIP

JAKARTA RAYA – Gibran Rakabuming Raka secara resmi telah menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacapres) dari Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.

Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka merupakan kader PDIP yang tidak tergabung dalam KIM. Anehnya, hingga saat ini, status Gibran belum diberhentikan di PDIP. Sementara itu, PDIP sendiri mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bacapres dan bacawapres bersama partai koalisi PPP, Hanura dan Perindo.

Tersiar kabar, PDIP sengaja belum memecat Gibran lantaran merupakan bagian dari strategi bermain ‘dua kaki’. Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDI-Perjuangan, Ahmad Basarah membantahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ahmad Basarah, Megawati Soekarnoputri masih menghormati Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI. Bahkan Megawati, kata Basarah, melarang para kader partai untuk menjatuhkan kewibawaan Presiden Jokowi.

Bagi Basarah, Megawati masih memegang teguh prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berpolitik. Salah satunya, masih menganut sistem demokrasi dan hukum

“Maka dalam konteks berdemokrasi dan berhukum itu ibu Mega membedakan antara masalah partai politik dan masalah kenegaraan,” tutur Basarah saat jumpa pers di Medcen TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).

Baca Juga :  Srikandi PLN Mengajar: Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital

Bahkan, kata Basarah, Megawati masih memposisikan Jokowi sebagai Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara. Untuk itu, ia berkata, Megawati melarang para kader menyerang kewibawaan Presiden Jokowi.

“Maka sampai detik ini Bu Mega menghormati Pak Jokowi sebagai Presiden RI dan melarang kader-kader PDIP siapapun dia untuk melakukan tindakan-tindakan, perkataan-perkataan, ucapan-ucapan yang menyerang kewibawaan Pak Jokowi sebagai seorang Presiden. Itu tegas,” ucap Basarah.

“Bahkan teman-teman tahu bagaimana Bu Mega sambil menangis membela Pak Jokowi ketika ada warga Indonesia yang mencaci maki Pak Jokowi dengan perkataan yang tidak patut didengar rakyat Indonesia sendiri. Dan Bu Mega konsisten terhadap itu,” tambahnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang mengatakan, bisa jadi PDIP juga sedang bermain dua kaki, sebab Gibran masih berstatus kader PDIP.

“Membiarkan Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapresnya Prabowo, maka dapat diduga bahwa bukan saja Jokowi yang main dua kali, tetapi boleh jadi PDIP juga sedang bermain dua kaki,” tuturnya.

Dalam hitungan politik, dua pasangan calon yang didalamnya ada kader PDIP, jika salah satunya menang, apakah Ganjar atau Prabowo, maka akan menguntungkan PDIP.

Baca Juga :  Golkar Klaim Peningkatan Suara Dipengaruhi Capres Prabowo

“Jika PDIP membuang peluang Gibran dan hanya fokus pada Ganjar, maka PDIP akan kehilangan kesempatan berkuasa jika yang menang bukan Ganjar dan akan kembali menjadi oposisi sebagaimana pada zaman SBY,” pungkas Ahmad.

Karena itu, menurut Ahmad, PDIP masih melihat momentum dan tidak dalam waktu dekat atau bahkan setelah pilpres, barulah memutuskan. Jika Gibran kalah, maka akan langsung dipecat, namun apabila sebaliknya, maka PDIP tidak akan mengambil tindakan apapun dan Gibran tetap kader PDIP.

Senada, pengamat politik dari Undana, Lasarus Jehamat mengatakan, PDIP saat ini tengah bermain di posisi aman sembari menjaga elektabilitasnya. Apabila memecat Gibran akan mempengaruhi hilangnya basis suara pemilih, maka PDIP tidak akan melakukannya.

Lasarus menyebut, PDIP sedang tidak bermain dua kaki, melainkan sedang melakukan politik terukur agar tidak mempengaruhi elektabilitas di 14 Februarai 2024 nanti.

“Ini lebih ke soal playing victim atau berlagak menjadi korban sebetulnya. Kan nanti Gibran dianggap sebagai korban. Itu yang bahaya malah,” tegasnya.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

Keppres Biaya Haji 2025 Terbit, BP Haji Dukung Penyelenggaraan yang Baik dan Kenyamanan Jemaah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan: Puasa sebagai Momentum Pencerahan dan Kesalehan Sosial
Pemerintah Wujudkan Generasi Sehat Melalui Program MBG
CBA Desak Presiden Prabowo Transparan Atas Pemotongan Anggaran Kementerian/Lembaga
Bakamla RI Siap Dipantau BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun 2024
Efisiensi Anggaran, Kebijakan Cerdas untuk Pembangunan Terarah
Pemerintah Tindak Tegas Aliran Judi Online ke Luar Negeri
Dugaan Korupsi Sewa Pesawat, CBA Desak Kejagung Panggil Dirut PT Pupuk Indonesia dan PT PAS
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:28 WIB

Keppres Biaya Haji 2025 Terbit, BP Haji Dukung Penyelenggaraan yang Baik dan Kenyamanan Jemaah

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:12 WIB

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan: Puasa sebagai Momentum Pencerahan dan Kesalehan Sosial

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:33 WIB

Pemerintah Wujudkan Generasi Sehat Melalui Program MBG

Rabu, 12 Februari 2025 - 10:23 WIB

CBA Desak Presiden Prabowo Transparan Atas Pemotongan Anggaran Kementerian/Lembaga

Selasa, 11 Februari 2025 - 10:29 WIB

Bakamla RI Siap Dipantau BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun 2024

Berita Terbaru