JAKARTA RAYA – Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengajak ribuan jemaah yang hadir dalam acara Sholawat Persatuan Indonesia, di Kabupaten Demak, Jawa Tengah untuk sama sama menjaga Indonesia agar berdiri jadi negara kaya dan terbebas dari korupsi.

Hal itu bisa terjadi dengan penegakan hukum dan keadilan yang ditegakkan, sehingga tidak akan ada lagi rakyat miskin di Indonesia.

“Mari kita jaga Indonesia ini, Indonesia ini kaya raya. Indonesia ini kaya raya kalau korupsi di Berantas hukum dan keadilan bisa ditegakkan maka tidak akan ada rakyat Indonesia itu yang miskin,” kata Mahfud saat sambutannya, Jumat (5/1/2024).

Mahfud mengatakan, merdeka dari kemiskinan sudah diatur dalam konstitusi Indonesia. Saat ini bangsa Indonesia sedang dalam tahapan-tahapan menuju Indonesia Emas 2045, namun semua itu bisa dipercepat dengan memperkejakan orang-orang yang profesional.

“Karena konstitusi kita menjamin, tidak boleh ada rakyat Indonesia yang miskin kalau dalam tahapan-tahapan sekarang kita tahun 2045 kira-kira kemiskinan itu tidak ada, tapi itu semua bisa dipercepat, bisa diakselerasi mana kala kita bekerja secara profesional,” kata Mahfud.

Maka dari itu, Mahfud meminta kepada para pemilih dalam pemilu 2024 agar menentukan pilihan calon pemimpin dengan hati nurani.

Memilih dengan hati nurani, kata Mahfud, akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena memilih sesuai dengan pandangan mata yang lurus serta telinga atas kebenaran.

“Silakan mana (pemimpin) yang menurut hati nurani benar, dan dilihat yang seperti itu akan berpahala, pilihanan yang benar didasarkan pada bisikan hati nurani dan pandangan mata yang lurus Serta telinga atas kebenaran, itu akan dapat berpahala,” ujar Mahfud.

Mahfud sedikit bergurau dalam sambutannya dia mengatakan jika seseorang diberikan uang untuk memilih calon tertentu adalah sebuah dosa, karena menerima suap dan itu dilaknat oleh Allah SWT.

“Oleh sebab itu kalau sodara menerima hal seperti itu, terima tidak apa-apa, tetapi hati nurani jangan berubah, ‘saya akan memilih yang benar’. Memilih yang benar itu artinya tidak membisiki, tidak mengkhianati hati nurani sehingga kita ini tidak berdosa kemudian,” pungkasnya.(hab)