JAKARTA | JAKARTA
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan memberikan sanksi tegas terhadap maskapai penerbangan yang menjual tiket kemahalan melewati tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan setelah banyak keluhan bila harga tiket pesawat domestik cukup tinggi nilainya.
Menurutnya, tarif batas atas dan bawah harus menjadi pegangan seluruh maskapai nasional. Lantaran menjadi bagian dari pelayanan pemerintah kepada masyarakat. “Komitmen dari para operator harus kita pegang, itu sebagai suatu bagian pelayanan kita kepada masyarakat,” ujar Budi, dikutip kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pun begitu, Budi mengaku keluhan harga tiket pesawat justru datang dari kalangan ekonomi menengah atas yang biasanya menggunakan pesawat dengan kelas bisnis (business class).
Soal harga tiket business class, Menhub menegaskan bukan wewenang dari Kementerian Perhubungan selaku regulator, namun merupakan kebijakan masing-masing perusahaan penerbangan. Artinya, segmen ini tidak diberlakukan tarif batas atas.
“Sebenarnya yang banyak komplain itu juga mereka naik bisnis (business class), kalau bisnis itu nggak ada TBA-nya, jadi penerbangan berhak untuk menetapkan sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Menhub mencatat jumlah pemesanan tiket pesawat tertinggi terjadi pada H-4 dan H-3 Lebaran 2024. Budi mengimbau masyarakat untuk menggunakan penerbangan lebih awal sebelum puncak arus mudik.
Budi memastikan, Kemenhub dan Angkasa Pura sebagai operator telah membahas sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat, terutama di pada H-4 dan H-3 Lebaran tahun ini.
“Dengan data itu, kami selaku regulator sudah membahas dengan teman-teman operator menghimbau masyarakat untuk menggunakan penerbangan lebih awal, yakni di H-10 sampai H-5. Di situ nanti bisa dapat diskon dan sebagainya,” tambahnya. (jr)
Penulis : il