Yogyakarta Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Dunia, Diharapkan Berkontribusi Bagi Kesejahteraan Dunia

Kamis, 21 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yogyakarta jadi warisan budaya dunia

Yogyakarta jadi warisan budaya dunia

JAKARTA RAYA – Kabar gembira bagi Indonesia, yakni Yogyakarta baru saja ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9/2013).

“Ternyata ungkapan Jogja istimewa bukan cuma di lagu aja, sob. UNESCO baru aja menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia di Riyadh,” tulis akun Instagram @kemenparekraf.ri.

Kemudian, Sumbu Filosofi Yogyakarta sendiri merupakan konsep tata ruang yang dicetuskan pertama kali oleh Raja Pertama Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di mana pencapaian ini diharapkan mampu membantu budaya Yogyakarta dalam berkontribusi bagi kesejahteraan dunia.

Sementara dilansir dari laman Kemendikbud, dalam pertemuan tersebut, dibahas juga 53 nominasi yang terdiri dari kategori budaya, alam, dan campuran.

“Alhamdulillah sidang agenda Yogya berlangsung lancar. Hasil evaluasi dari Tim Ahli UNESCO merekomendasikan baik nominasi Indonesia, dan sidang Komite Warisan Dunia UNESCO secara aklamasi merekomendasikan Sumbu Kosmologi Yogya dienkripsi,” ujar Duta Besar dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga :  Keluarga Hari Darmawan Apresiasi Tim HDC Sukses Tunaikan Kewajiban ke Bank, Vendor hingga Karyawan

Ia juga menyebut, bahwa sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya menjadi warisan dunia UNESCO ke-6 di Indonesia pada kategori budaya.

Sebelumnya, UNESCO telah menetapkan 5 warisan budaya Indonesia, yaitu Kompleks Candi Borobudur (1991), Kompleks Candi Prambanan (1991), Situs Prasejarah Sangiran (1996), Sistem Subak sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana (2012), dan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto (2019).

Sumbu Kosmologis Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang 6 KM dari utara ke selatan.

Kemudian sumbu filosofis ini meliputi kompleks Keraton, sejumlah bangunan bersejarah, dan monumen yang menjadi simbol pertukaran antara sistem kepercayaan dan nilai.

Penetapan Sumbu Kosmologis Yogyakarta berdasarkan pada pemenuhan kriteria-kriteria UNESCO, terutama kriteria II yang menunjukkan adanya pertukaran nilai dan gagasan penting antara berbagai sistem kepercayaan seperti animisme, Hindu, Buddha, Islam Sufi, dan pengaruh dari Barat.

Baca Juga :  Kementerian Kebudayaan Gelar Pameran Pesona Keris Nusantara Peringati 19 Tahun Pengakuan UNESCO

Di samping itu, juga dianggap memenuhi kriteria III di mana Sumbu Filosofi Yogyakarta memberikan kesaksian yang luar biasa terhadap peradaban Jawa dan tradisi budaya yang hidup setelah abad ke-18.

Dalam sidang tersebut hadir Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad selaku ketua delegasi Indonesia, turut hadir pula Wakil Gubernur (Wagub) KGPAA Sri Paduka Paku Alam X, Sekda DIY Beny Suharsono, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala DPMPTSP DIY Agus Priono, Kepala UPT Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi Dwi Agung Hernanto, Tenaga Ahli Yogyakarta Warisan Dunia sekaligus akademisi UGM, Daud Aris Tanudirjo, dan perwakilan Keraton Yogyakarta, Bimo Unggul Yudo.(hab)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Berita Terkait

KSEI dan YFMG Kolaborasi Berikan Bantuan untuk Ibu Hamil di NTT
Kementerian KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi
Gedung Asrama Baru Ponpes Bismillah, Dukung Peningkatan Fasilitas Santri
Pemerintah Kota Semarang Soroti Capaian 2024 dan Target Ambisius 2025
Sambangi Kantor PN Lampung, Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim Tegakan Keadilan
Prinsip dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di Depok
300 Miliar APBD Kota Depok untuk Peningkatan Kualitas Hidup Warga
Hingga Akhir Tahun, Kasus Dugaan Korupsi di Dispora Kota Bekasi Masih Belum Jelas
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:19 WIB

Kementerian KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi

Senin, 13 Januari 2025 - 16:40 WIB

Gedung Asrama Baru Ponpes Bismillah, Dukung Peningkatan Fasilitas Santri

Jumat, 10 Januari 2025 - 09:14 WIB

Pemerintah Kota Semarang Soroti Capaian 2024 dan Target Ambisius 2025

Jumat, 10 Januari 2025 - 00:11 WIB

Sambangi Kantor PN Lampung, Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim Tegakan Keadilan

Rabu, 8 Januari 2025 - 08:27 WIB

Prinsip dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di Depok

Berita Terbaru